Tampilkan postingan dengan label Bali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bali. Tampilkan semua postingan

Komaneka Keramas Beach Resort, Pesona Alami Berbalut Kemewahan


Melancongyuk - Desa Keramas, Blahbatuh,Gianyar, tak hanya jadi kawasan tempat art shop, namun juga punya panorama yang indah. Salah satunya adalah keindahan pesisir pantainya yang dipadukan dengan suasana pedesaan yang masih asri. Jadi, tidak salah di kawasan ini terdapat banyak sekali akomodasi wisata, di antaranya adalah Komaneka Keramas Beach Resort.

Komaneka Keramas Beach Resort merupakan akomodasi wisata bintang lima yang tentu saja memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Bahkan, wisatawan akan diperkenalkan dengan pola kehidupan masyarakat pedesaan yang masih alami.

General Manager Komaneka Keramas Beach Resort, Kariyana, mengatakan, Komaneka Keramas Beach Resort tidak saja berfungsi sebagai tempat menginap bagi wisatawan yang datang ke Bali. Namun, dengan beragam fasilitas yang disediakan, Komaneka Keramas Beach Resort sudah menjadi destinasi berlibur bagi wisatawan.

Komaneka Keramas Beach Resort ini adalah resort butik mewah yang berlokasi di tepi Pantai Keramas dengan luas mencapai 4 hektare. Dari resort pantai ini, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan alam, mulai dari hamparan samudra Hindia dengan pulau tetangga, Nusa Penida, plus persawahan yang luas dan Gunung Agung di kejauhan.

Selain itu, Komaneka juga dirancang gaya kontemporer yang terinspirasi arsitektur Bali, menggunakan material alami seperti kayu, bata merah dan bambu, sehingga setiap ruangan memiliki keindahan alam Bali yang nyata.

Beragam jenis fasilitas yang bisa dinikmati wisatawan, mulai dari fasilitas penginapan yang nyaman, di mana setiap villa di Komaneka Keramas Beach Resort dilengkapi kolam renang pribadi, sehingga tamu bisa menghabiskan waktu liburan dengan tenang.

Di samping itu, juga memiliki beragam aktivitas yang mampu memanjakan para tamunya, seperti fasilitas Spa yang dilakukan oleh terapis berpengalaman yang menggunakan produk Spa lokal. “Produk Spa yang kami gunakan adalah produk yang dihasilkan oleh para pengrajin produk Spa lokal yang menggunakan beragam jenis rempah-rempah dan bahan baku lokal lainnya,” ungkapnya.

Beragam aktivitas olahraga, juga bisa dilakukan di pusat kebugaran Komaneka Keramas Beach Resort. Salah satu fasilitas kebugaran yang paling diminati wisatawan asing adalah Yoga.

Yoga di Komaneka Keramas Beach Resort dipandu oleh seorang instruktur Yoga berpengalaman. “Yoga menjadi salah satu aktivitas yang diminati, bisa dibilang setiap tamu yang datang ke selalu tertarik untuk melakukan aktivitas ini setiap pagi, sehingga kami memiliki jadwal latihan setiap hari,” ungkapnya.

Didukung Restoran Menu Organik

Selain menawarkan hunian mewah yang nyaman, Komaneka Keramas Beach Resort juga memiliki restoran mewah, Restoran Timur Kitchen.

Selain menyajikan beragam jenis menu makanan, Restoran Timur Kitchen juga menyajikan menu makanan organik.

Kariyana mengatakan, Restoran Timur Kitchen merupakan restoran pendukung dari resort mewah ini. “Di restoran ini, kami berusaha untuk memberikan pengalamam kuliner yasng menyenangkan bagi para tamu, sehingga mereka akan disuguhkan menu makan yang spektakuler,” jelasnya.

Meskipun standar menu makanan yang disajikan adalah standar internasional, namun untuk bahan makanan yang digunakan, lanjut Kariyana, bahan makanan lokal yang disiapkan dengan baik. Bahkan, sebagian besar dari bahan makanan yang digunakan dihasilkan dari sawah milik sendiri dan kebun organik milik resort.

Dikatakannya, selain wisatawan domestik, wisatawan asal Australia yang mendominasi menginap karena mencari lokasi wisata yang mempunyai pantai dengan ombak yang bagus untuk surfing. “Untuk memperkenalkan potensi atau produk wisata, kami memanfaatkan media sosial. Selain itu bekerjasama dengan travel agent serta berpromosi ke luar negeri di berbagai travel fair,” tambahnya.

Keindahan Danau Kembar di Buleleng yang Instagramable


Melancongyuk - Jika hendak melangkah ke Bali Utara cobalah untuk melewati jalan raya Wanagiri atau belok kiri dari arah Denpasar setelah sampai di Wanagiri Rest Area. Sepanjang jalan ini kalian akan menemukan sekitar delapan tempat swafoto dengan berbagai spot yang akan menambah keindahan foto kalian.

Namun jika kalian ingin mendapatkan background dua danau sekaligus indahnya jajaran perbukitan kalian hanya lurus hingga sampai di Bali Twin Lake trakking Point. Keindahan Danau Buyan dan Danau Tamblingan akan memanjakan mata setelah lelah dalam perjalanan. Selain dijadikan tempat swafoto, disekitar lokasi juga berjajar warung dan minizoo yang memamerkan beberapa binatang saat siang menjelang.

Moment terbaik untuk berfoto disini adalah ketika pagi menjelang sebab jika beruntung (biasanya pagi berkabut atau mendung-red) indahnya sunrice yang muncul dari belakang perbukitan akan menambah dramatis foto kalian.

Tidak heran pula jika lokasi ini cukup sering dijadikan sebagai tempat foto prawedding. Tidak ada pungutan jika kalian melakukan sesi foto ditempat ini namun perlu digaris bawahi jika kalian berfoto ditempat ini haruslah mengutamakan keselamatan karena disekitar tempat ini hanya di batasi oleh pagar bambu itu pun tidak secara menyeluruh.

Made Wijaya, salah satu pengunjung yang sempat ditemui mengaku jika dirinya memang sering menjadikan tempat ini sebagai tempat pesinggahan kala dirinya hendak bertugas ke Singaraja. “Kebetulan saya seorang photographer ini adalah lokasi yang sempurna,”paparnya.

Keindahan Twin lake itu juga mendapat pujian dari wisatawan asal Jakarta, bahkan dia mengaku kunjungannya itu adalah yang pertama. “Saya penasaran karena hanya melihat dari website, namun sekarang saya buktikan jika ini lebih bagus daripada foto yang ada,”papar Maya perempuan asli Jakarta. (Kumparan)

Pantai Gunung Payung, Destinasi Andalan Baru di Bali Selatan


Melancongyuk - Jika sedang berada di Bali dan ingin merasakan keindahan pantai selain Pantai Kuta atau Tegal Wangi, coba arahkan langkah menuju Pantai Gunung Payung  di Desa Kutuh, Kuta Selatan.

Lokasinya tak langsung berhadapan dengan pantai melainkan harus menuruni anak tangga yang berkelok, Di sinilah letak ujian sebelum bertemu dengan indahnya tebing yang secara langsung menghadap Samudra Hindia.

Di sini kalian juga bisa berenang atau melakukan aktifitas lainnya seperti photography bahkan hingga camping pun bisa dilakukan di pantai ini.

Ingatlah untuk berbekal air karena perlu tenaga ekstra bagi kalian yang tidak biasa melakukan perjalanan jauh, di sepanjang perjalanan juga tersedia tempat peristirahatan.

Jika weekend atau hari libur pantai ini biasanya dipadati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. Sepajang jalan menuju pantai haruslah berhati-hati mengingat kawanan monyet senantiasa akan menghampiri kalian jika ketahuan lengah.

Toilet sudah tersedia, begitupun dengan tempat sampah, jadi tidak ada alasan untuk kalian melakukan tindakan negative seperti membuang sampah sembarangan.

Disarankan jika hendak mengunjungi lokasi ini untuk datang pagi hari atau sore menjelang karena jika saat siang hari pantai ini akan berubah menjadi panas. (Kumparan)

Tidur di Hotel Atas Air Ubud Bali, Berani Coba?


Melancongyuk - Siapa yang mau coba tidur dengan ikan? Hmm.. kedengarannya seru juga.

Tak perlu plesiran jauh-jauh, pengalaman langka ini bisa Anda nikmati di Bali. Terletak di atas kolam udang air tawar, Udang House--juga dikenal sebagai Rumah Udang-- di Hotel Bambu Inda, memiliki kamar tidur dengan lantai kaca yang menampilkan panorama bawah laut yang indah.

Ruangan ini dibangun dari kayu jati dan dihiasi dengan keranjang udang asli yang diubah menjadi lampu, jaring ikan dan dayung untuk menciptakan suasana " desa nelayan" , seperti dikutip dari Amusing Planet, Jumat 21 April 2018.

Lihat saja kamar mandi di Rumah Udang yang berlantai ubin dengan ruang kaca, yang memungkinkan masuknya cahaya matahari di siang hari dan bulan di malam hari, membuat penginapan ini terasa semakin istimewa.


Pancuran air di ruang terbuka memungkinkan para tamu berkesempatan untuk berkomunikasi dengan alam. Yang menarik, penginapan ini menggunakan sumber air mancur dari kolam alami.

Hotel ramah lingkungan ini dulunya adalah rumah pengantin Jawa yang dibangun oleh orang Indonesia asli lebih dari 100 tahun yang lalu. Rumah Udang menawarkan tempat peristirahatan yang tenang di lingkungan yang alami.

Masing-masing rumah itu dipilih sendiri oleh pemiliknya, John Hardy, pengrajin perhiasan kelahiran Kanada dan istrinya, Cynthia Hardy. Rumah-rumah itu dipindahkan ke Bali dan dibangun ulang pada 2005.

Jika Anda tertarik mencoba tidur di hotel unik ini, lokasinya berada di Sayan Ridge, beberapa menit dari kota Ubud, dengan pemandangan Sungai Ayung, sebuah kuil Hindu dan tepi vulkanik di sekitar Gunung Batu Kau. Selengkapnya


Melihat Jejak Kuna di Desa Tua Sembiran


Melancongyuk - Berwisata ke Buleleng, wisatawan tidak saja disuguhkan dengan wisata alam, namun banyak aktivitas wisata lain yang tidak kalah menyenangkannya. Salah satunya adalah bertualang mengenal Desa Sembiran, desa tua yang berada di sisi imur Kabupaten Buleleng.
Desa Sembiran yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Buleleng, tepatnya  di Kecamatan Tejakula, Tigawasa, Banjar ini, merupakan salah satu desa Tua yang ada di Kabupaten Buleleng. Apa saja istimewanya?

Kepala Dinas Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna, beberapa waktu lalu mengatakan, berwisata ke desa tua Sembiran, wisatawan akan diajak mengenal kehidupan masyarakat asli Buleleng yang hingga saat ini masih menjalakan tradisi dan kearifan lokal yang berusia ribuan tahun. Dari bukti sejarah yang ada, yakni dari peninggalan yang ada yakni berupa batu-batu besar, diperkirakan usianya mencapai 2000 tahun sbelum masehi. Karena itulah, lanjut Sutrisna, Desa Sembiran merupakan desa tertua di Bali.

Berwisata ke Desa Sembiran, wisatawan  akan diajak untuk melihat fakta-fakta sejarah yang menunjukkan aktivitas masyarakat di Desa Sembiran pada masa lalu.

Di Desa Sembiran ditemukan beragam jenis artefak yang diperkirakan berasal dari masa Megalitikum. Di antaranya  berupa 40 perabotan kuna yang terbuat dari batu dan besi yang ditemukan di kawasan Desa Sembiran tahun 1961. Perabotan kuna ini kemudian dikelompokkan menjadi lima jenis. Ada jenis perabotan berbentuk pipih dari besi, alat pemotong persegi dari batu, kapak tangan dari batu, palu yang terbuat dari batu, dan serpihan beberapa perabot dari batu. Namun, dari temuan itu tidak satupun fosil yang ditemukan sampai sekarang.

Selain itu,  juga ditemukan 17 pura dengan ciri batu besar. Diperkirakan batu-batu besar tersebut dibuat pada zaman Megalitikum (zaman batu) yang digunakan sebagai tempat persembahyangan. “Dan, yang paling penting adalah ditemukannya 20 prasasti perunggu dan sebagian berada di Desa Julah dan Desa Sembiran,” paparnya.

Selain prasasti dan artefak dari zaman Megalitikum, wisatawan  juga masih bisa melihat bangunan-bangunan tua yang masih berfungsi dengan baik di rumah-rumah masyarakat Desa Sembiran.

Sebagai kawasan yang saat ini dikembangkan sebagai destinasi wisata, Desa Sembiran  sudah dikembangkan sebagai kawasan wisata sejarah di Kabupaten Buleleng.  Dikatakan Sutrisna, pihak Pemkab Buleleng sudah melakukan beragam pengembangan di kawasan desa wisata ini. Salah satunya  dengan membangun fasilitas parkir kendaraan, tempat penginapan, area toilet dan kamar mandi, hingga tempat bersantai yang bisa digunakan wisatawan untuk beristirahat setelah melakukan perjalanan panjang.
Fasilitas ini diakui Sutrisna, sengaja disediakan di sekitar areal Desa Sembiran, karena wisatawan yang berkunjung sebagian besar merupakan wisatawan yang menginap di kawasan Denpasar dan Kuta. “Dengan adanya fasilitas penunjang ini, wisatawan bisa menikmati wisata di Desa Sembiran dengan nyaman, setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang,” paparnya.

Selain fasilitas tersebut, di kawasan ini juga terdapat rumah makan yang menyajikan beragam jenis makanan tradisional khas Buleleng. Menu tradisional ini, lanjut Sutrisna, sengaja disediakan, karena pihaknya ingin wisatawan  tidak saja melihat tradisi desa tertua di Bali, namun juga bisa mencicipi kuliner khas masyarakat Buleleng.

Tempat Penelitian dan Wisata Pendidikan

Dikatakan Sutrisna, Desa Sembiran sejak dulu  menjadi salah satu tempat penelitian, baik bagi mahasiswa, peneliti lokal maupun dari mancanegara. “Biasanya penelitian yang dilakukan di kawasan ini berkaitan dengan etnografi, karena di Desa Sembiran banyak ditemukan artefak kuna yang berkaitan dengan aktivtias budaya masyarakat pada masa lalu,” ungkapnya. Aktivitas ini kian mengasyikkan karena Desa Sembiran, juga memiliki pemandangan alam yang indah. Desa Sembiran masih dikelilingi areal hutan desa yang hijau, sehingga aktivitas wisata alam di kawasan ini sangat cocok  dilakukan.

Untuk berkunjung ke kawasan desa wisata ini, wisatawan yang tinggal di Denpasar bisa mencapainya dengan mengendari kendaraan roda empat atau roda dua. Jika dari Denpasar, jaraknya  sekitar 80 kilometer, dan bisa ditempuh dalam waktu tiga jam menggunakan kendaraan roda empat.  Nah, bila sudah sampai Kota Buleleng, wisatawan bisa mencapainya dengan mudah, karena di Kota Buleleng terdapat petunjuk arah untuk menuju Desa Sembiran. 

Bali Masuk 4 Besar Top Destinasi Dunia 2018


Melancongyuk - Situs wisata dunia Tripadvisor kembali menggelar Travellers 'Choice dan merilis top destinasi 2018. Dilansir dari laman resmi Tripadvisor, Bali masuk peringkat keempat mengungguli Barcelona yang berada di urutan kelima.

Pada situs Tripadvisor, Bali digambarkan seperti kartu pos yang hidup. Surga dunia bak fantasi tercitra dari wilayah pantainya. Hamparan pasir putih, terumbu karang berwarna-warni di dalam laut, dan matahari yang menyinari hampir sepanjang hari.

Tak hanya sisi pantai, Ubud dengan atmosfer budaya, seni, dan lanskap alamnya yang asri turut disoroti. Hal itu dianggap sebagai modal pariwisata yang kuat. Selain itu, wilayah perdesaan tersebut direkomendasikan sebagai tempat yang tepat untuk menyegarkan pikiran.

Meski diulas baik, kali ini prestasi Pulau Dewata menurun. Pada 2017, Pulau Seribu Pura ini dinobatkan sebagai juara satu destinasi wisata terbaik dunia, bahkan mengungguli Paris.

Kali ini, Paris berhasil menduduki peringkat teratas yang menyandang gelar top destinasi dunia 2018, disusul London dan Roma di peringkat kedua dan ketiga. Adapun Yunani, Barcelona, dan Praha berada di urutan kelima, keenam, dan ketujuh, setelah Bali. 

Penilaian Travellers 'Choice tergantung pada ulasan, juga peringkat yang diberikan untuk hotel, restoran, dan tempat-tempat wisata dari traveler seluruh dunia. Penilaian tersebut dihimpun selama 12 bulan.

Berikut ini daftar lengkap 25 top destinasi 2018 menurut Tripadvisor.

  1. Paris
  2. London
  3. Roma
  4. Bali
  5. Yunani
  6. Barcelona
  7. Praha
  8. Marrakech
  9. Istanbul
  10. New York City
  11. Phuket
  12. Hanoi
  13. Siem Reap
  14. Jamaica
  15. Playa del Carmen
  16. Lisbon
  17. Dubai
  18. Tokyo
  19. Kathamandu
  20. Hong Kong
  21. Hurghada
  22. New Delhi
  23. Cusco
  24. Rio de Janeiro
  25. Sydney