Tampilkan postingan dengan label Wisata Nusantara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata Nusantara. Tampilkan semua postingan

Kiara Artha Park, Destinasi Wisata Ala Korea di Bandung

Kiara Artha Park Bandung @Askrlfess 


Melancongyuk - Kiara Artha Park merupakan tempat wisata di Bandung yang sangat menarik dan cukup baru. Taman Kiara Artha Park ini mulai diresmikan sekitar awal tahun 2020 lalu. Kiara Artha Park berlokasi di Jalan Banten, Kebonwaru, Kec. Batununggal, Bandung, Jawa Barat. Tempat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dengan adanya air mancur menari. 

Kiara Artha Park adalah sebuah kawasan terpadu yang memadukan rancangan hunian, bisnis, komersial, dan wisata yang ikonik di Kota Bandung. Taman Kiara Artha dimaksudkan untuk merayakan Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Area tersebut disebut Taman Asia Afrika. Di taman berdiri patung setengah badan para penggagas KAA dan semua bendera negara peserta. 

Terletak strategis di jantung kota Bandung, Kiara Artha Park memiliki luas sekitar 12,9 Ha. Pengembangan taman ini menganut karakter arsitektur kolonial lokal, menerapkan keunikan, terpadu sistem konektivitas dalam penggunaan campuran, kompleks perumahan, sementara juga menyediakan ruang terbuka hijau yang lebih dapat diakses publik. 

Air mancur menari adalah salah satu tempat yang paling menarik bagi pengunjung. Menghadirkan atraksi air terjun yang seirama dengan iringan iringan lampu warna warni membuat penonton terpukau dan terhibur. Jangan lupa untuk naik bus trem yang bisa membawa kamu berkeliling taman. 

Fasilitas Apa Saja yang Bisa Dinikmati di Kiara Artha Park Bandung? 

Kiara Artha Park mungkin jadi salah satu destinasi menarik bagi para pecinta drama dan idol Korea. Objek wisata di Bandung yang tengah jadi pusat perhatian ini memiliki banyak fasilitas yang membuat kamu akan merasakan suasana Korea walau tidak datang langsung ke negara indah tersebut. Berikut beberapa fasilitas yang dapat kamu nikmati di taman ini: 

1. Ruang Terbuka Hijau 

Ruang Terbuka Hijau  @milasavitri 

Ruang terbuka hijau merupakan fasilitas pertama yang banyak dicari oleh pengunjung. Ruang terbuka ini dipenuhi dengan tanaman-tanaman lokal dan interlokal. Ruang terbuka hijau ini kini dijadikan sebagai tempat untuk berolahraga oleh pengunjung. Jadi jika kamu datang ke Kiara Artha Park, bisa sekaligus berolahraga. 

2. Dancing Fountain Kiara Artha Park 

Bandung Dancing Fountain Kiara Artha Park Bandung @metop_co 

Air mancur menari atau dalam bahasa anak gaul disebut dengan Dancing Fountain juga tersedia di taman negeri Gingseng yang berada di Bandung ini. Jika kamu datang sekitar pukul 18.00 WIB maka kamu akan beruntung karena dapat menikmati pertunjukan air mancur menari yang menakjubkan. Biasanya pertunjukan dancing fountain dapat disaksikan mulai pukul 18.30, dan setiap jamnya akan ada satu pertunjukkan sampai pukul 20.30 WIB. Sedangkan pada malam Minggu alias Sabtu malam akan terdapat jam extra petunjukan yaitu pada pukul 21.30 WIB. Pertunjukan air mancur menari di sini akan di iringi oleh musik kurang lebih hingga 4 lagu. 

3. Kuliner Khas Korea dan Mengenal Budaya 

Korea Kampung Korea di Kiara Artha Park @noechanie 

Cocok untuk kamu pecinta makanan Korea. Kemiripan taman korea Kiara Artha Park Bandung dengan negara asalnya tidak akan sempurna tanpa kehadiran kuliner khasnya. Di taman ini juga disediakan berbagai macam makanan khas Korea yang akan menyempurnakan tour Korea kamu di sini. Kamu bisa menikmati makanan khas Korea di sini, sehingga tidak hanya dapat menontonnya saja di Drama Korea.  

Di sini, kamu akan menemukan tenant yang menjual street food khas Korea, seperti tteokboki, bibimbap, jjangmyeon, corndog, dan lainnya yang rasanya tidak akan kalah dengan menu ala Restoran Korea di Bandung ternama Caffe Bene. Harga Menu Makanan di Kampung Korea Kiara Artha Park Kiaracondong Bandung juga sangat terjangkau dengan kisaran mulai Rp10.000 hingga Rp50.000/porsi. Menarik bukan? 

Tak hanya bisa mencicipi kuliner Korea saja, kamu juga bisa mengenal budaya Korea disini. Hal inilah yang paling menyenangkan saat berkunjung ke Kiara Artha Park Bandung. Hansamo merupakan tempat untuk mempelajari kebudayaan Korea. Di sini kamu bisa mengenal kebudayaan Korea melalu buku, seni tari, musik dan kuliner khas dari negeri Gingseng. Selain mempelajari budaya Korea yang berbeda dengan negara kita, kamu bisa menyewa pakaian tradisional Korea yaitu Hanbook. Kamu juga bisa leluasa berfoto di berbagai spot foto dengan latar belakang ala-ala Korea di Taman ini. Selain itu kamu juga harus mengunjungi Sendang Geulis Kahuripan yang berada di Bandung juga. Pastikan foto dengan puas ya. 

4. Festival of Light Kiara Artha Park 

Bandung Kiara Artha Park Bandung @ra_gis.shope 

Di kiara artha park kamu juga bisa menemukan festival of light yang cukup menarik. Terdapat berbagai macam ornamen yang di beri lampu, seperti kapal, pepohonan, hingga balon dengan gemerlap lampu yang indah. Tempat ini sangat cocok apabila di jadikan spot foto yang instagramable. Jika kamu tertarik untuk menikmati keindahan festival of light ini, kamu harus menyiapkan uang sekitar Rp25.000 sampai Rp40.000. 

Lokasi dan Rute ke Kiara Artha Park Bandung 

Kiara Artha Park Bandung @TeatreeSkincare

Taman dengan suasana Korea ini terletak di kawasan Kiara Artha Park tidak jauh dari Rainbow Bridge. Taman ini dapat diakses dari segala arah. Jika kamu mulai dari Alun-Alun Bandung, kamu harus menuju ke timur. Kamu akan melewati Jl. Ahmad Yani pergi ke Jl. Jakarta atau masuk Kiaracondong. Namun jika memulai perjalanan dari tol Buah Batu, kamu harus mengambil jalur kanan hingga mencapai lampu lalu lintas Kiaracondong, lalu belok kiri ke Jl. Kiara bersandar di jembatan layang. 

Harga Tiket Masuk ke Kiara Artha Park Bandung 

Berapa harga tiket masuk ke Kiara Artha Park? Tenang saja, harga tiket masuk ke taman keren di Bandung ini cukup terjangkau yaitu sebesarRp10.000,- pada hari Senin hingga Jum’at. Akan tetapi untuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur akan dikenakan harga Rp15.000,- per orangnya. Jika kamu membawa anak kecil yang sudah berumur 5 tahun maka anak tersebut juga akan dikenakan biaya tiket masuknya. 

Tempat Wisata di Dekat Kiara Artha Park Kiaracondong Bandung 

Tempat wisata di Orchid Forest Cikole @orchidforestcikole 

Bagi kamu para pelancong yang sedang merencanakan liburan ke Bandung, tentu satu tempat wisata tak cukup ya untuk dikunjungi. Berikut beberapa objek wisata di sekitar Kiara Artha Park di kiaracondong yang bisa kamu masukkan ke dalam daftar tour kamu: 
  • Upside Down World Bandung 
  • Gedung Sate  
  • Museum Geologi  Cihampelas Walk 
  • Kebun Binatang Bandung  
  • Trans Studio Bandung  
  • Orchid Forest  Restoran Jepang di Bandung Hakata Ikkhousha  
  • Cafe Bali  
  • Floating Market Lembang 
Itulah informasi lengkap tentang destinasi wisata di Bandung yaitu Kiara Artha Park Kiaracondong. Bagi kamu yang tertarik untuk berkunjung ke tempat wisata ini, disarankan untuk dating di hari biasa Senin-Jumat pada sore hari. Karena di hari libur pasti akan sangat padat pengunjung. 

Jika kamu berkunjung ke tempat ini akan ada hal menarik yang bisa kamu nikmati. Mulai dari sekedar duduk – duduk nongkrong sembari lihat atraksi air mancur menari atau kulineran di kampung korea kiara artha park, pada waktu sore atau pagi hari terlebih pada saat hari libur bisa jogging, lari hingga bersepeda di kiara artha park.


Kampung Gelam, Wisata Herbal Privat di Palembang



Melancongyuk - Mengusung konsep private ground, Kampung Gelam berbeda dengan tempat berkemah lainya di Sumatera Selatan. Di objek wisata keluarga yang berada di Jalan Pupui Jaya, Gandus, Kota Palembang ini alamnya masih sangat asri.

Ribuan pohon kayu Gelam tumbuh subur di antara dua danau air rawa, semak belukar, gambut dangkal hingga pohon endemik lainnya. Bahkan suasana adventure terasa sebelum tiba di lokasi. Maklum, selepas Jalan Pupui yang beraspal, pengendara harus melewati jalan tanah sepanjang beberapa ratus meter yang berlumpur saat musim hujan. Asyiknya lagi, pengunjung disambut oleh suara burung yang bertengger di ranting pohon perkebunan masyarakat setempat.

Bersama M. Wiratama Endika, empunya kawasan sekitar delapan hektare, kami menikmati kesegaran udara pedesaan di ujung kota yang berjarak sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Tak jarang juga hidung ini mencium aroma pohon serta daun tanaman obat, seperti kayu putih, serai wangi, yang mengikuti embusan angin. "Awalnya tempat ini merupakan kebun koleksi herbal Mitra Dulur Sejahtera atau MDS," kata Wiratama membuka perbincangan.

Pondok bambu di atas rawa menghiasi pemandangan di Kampung Gelam 

Dibangun pada 2014 silam, awalnya Kampung Gelam hanya diperuntukkan bagi para mahasiswa, pelajar, dan kalangan tertentu untuk mengenal tanaman koleksi MDS Herbal serta tanaman endemik lainnya. Maklum, orang tua Wiratama adalah guru besar yang juga tertarik pada tanaman obat.

Belakangan sejak 2019, Wiratama mulai mengembangkan lahannya sebagai objek wisata berbasis alam dan kearifan lokal. Setelah adanya penambahan berbagai fasilitas, Kampung Gelam mulai menerima tamu secara terbatas. Pengunjung wajib reservasi sebelum datang. "Ketika pengunjung terlalu banyak, kami khawatir alam jadi rusak," ujar Wiratama.

Koleksi tanaman herbal di Kampung Gelam, seperti kayu putih, serai wangi, kayu manis, dan lainnya

Saat ini, selain penuh tanaman obat seperti sungkai, kelor, serai wangi, jeruk nipis, mali-mali, ada juga bangle, kaktus, patah tulang, ketepeng cina, mahkota dewa, dan lainnya. Sebanyak 30 persen dari 8 hektare luasan merupakan rawa yang beberapa di antaranya dijadikan danau sebagai tempat memancing, bermain perahu, spot foto, warung, dan lain sebagainya.

Untuk kenyamanan pengunjung, Wiratama menyiapkan beberapa toilet, musala, aula, serta pondok sebagai tempat istirahat para pengunjung. Bagi pehobi kemping, tempat ini juga menyiapkan ruang terbuka di pinggir danau atau di antara pohon-pohon tinggi menjulang. "Saat ini kami sedang membangun sarana glamping di tengah pulau itu," ujarnya.

Murah dan Indah, Ini Spot Wisata Jogja yang Cocok Jadi Lokasi Prewedding

Melancongyuk - Tak bisa dipungkiri, lokasi prewedding telah menjadi kebutuhan para pasangan ketika hendak melangsungkan pernikahan di masa sekarang.

Beragam spot foto dan destinasi wisata juga telah banyak yang menyediakan lokasinya untuk menjadi latar gambar apik bagi kedua insan tersebut.

Namun tak sedikit dari lokasi tersebut memberikan nominal yang lumayan besar. Hal ini tentu menjadi dilema, ketika harga kurang sejalan dengan budget yang tersedia.

Lantas bila telah demikian, tak berarti semua usai, bukan? Sebab masih ada banyak sekali spot wisata yang kekinian namun juga murah dan indah, seperti yang ada di Jogja berikut ini.

1. Gua Jomblang


Gua Jomblang akan membuat Anda dan pasangan takjub dengan sekumpulan cahaya indah yang menerobos masuk hingga perut bumi.

Fenomena ini sebenarnya hanyalah ray of light biasa, namun lokasinya yang berada di kedalaman 90 meter dari permukaan tanah membuat pemandangan ini begitu menakjubkan.

Manis dan romantis sekali untuk foto prewedding Anda di sini bersama pasangan.

2. Kebun Tebu Girimulyo


Hamparan hijau berbalut warna putih serupa kapas, bisa jadi latar indah untuk prewedding Anda bersama pasangan.

Lokasi kebun tebu milik pabrik gula Madukismo ini berada di lereng Gunung Landang. Lebih tepatnya di dusun Sibolong, Desa Jatimulyo, kecamatan Girimulyo, Kulon Progo.

Wisata hits teranyar di Jogja ini cocok masuk dalam bucket list spot foto Anda sebelum melingkarkan janji suci bersama pasangan di hari H.

3. Kawasan Cangkringan, Sleman


Gugusan Stonehenge ini terletak di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Jogjakarta.

Anda bisa berfoto di taman yang berbentuk bulat dan dihiasi batu-batu besar, laiknya Stonehenge di Inggris.

Letaknya yang ada di kawasan lereng gunung Merapi ini mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal.

Soalnya, spot Stonehenge ini instagramable banget! Cocok sekali untuk lokasi foto prewedding Anda bersama pasangan.

Maliran Deer Feeding Wisata Keluarga Baru yang Instagramable di Blitar


Melancongyuk - Penangkaran Rusa Maliran sebenarnya bukanlah obyek wisata baru. Wana wisata ini sempat booming diawal tahun 2000an, kemudian sempat meredup. Kini Penangkaran Rusa ini berbenah dan memiliki landmark baru bertajuk “Maliran Deer Feeding”. Wisata ini berada di Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.


Penangkaran Rusa Maliran masuk dalam kawasan perhutani RPH Sumberigin, oleh karena itu wana wisata ini disebut pula sebagai Wana Wisata Sumberingin. Untuk menuju Wana Wisata Maliran silahkan arahkan kendaraan Anda ke arah Srengat. Dari Kota Blitar ke barat – Pertigaan Monumen Tugurante ke kanan – setelah tikungan akan dijumpai gapura menuju wana wisata di kanan jalan. Tiket masuk objek wisata ini cukup terjangkau, yaitu Rp. 5.000 per orangnya.


Masuk di area Maliran Anda akan melihat area Penangkaran Rusa yang dibatasi pagar kawat. Selain memberi makan rusa melalui pagar kawat, Anda juga bisa memberi makan rusa dengan langsung masuk ke area penangkaran. Anda dapat membeli pakan dengan harga yang cukup terjangkau dan telah disediakan oleh pihak pengelola. Pakan rusa terdiri dari dua macam yaitu kacang panjang dan kangkung. Harga per ikatnya adalah Rp. 2.000.





Pesona Alam Eksotis dari Gua di Bawah Air Terjun


Melancongyuk - Gua Tetes adalah salah satu destinasi wisata eksotis yang ada di daerah Lumajang, Jawa Timur. Gua yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh gua lainnya.

Pasalnya, Gua Tetes memiliki stalagmit dan stalagtit yang warnanya kuning hingga keemasan. Warna-warna indah yang dimiliki oleh bebatuan di dalam gua tersebut berasal dari kombinasi antara kandungan kimia dalam batu dengan belerang yang tercampur.

Hal yang lebih uniknya lagi, Gua Tetes terletak di bawah sebuah air terjun, yang airnya merembes masuk ke gua, hingga gua pun akhirnya dinamakan Gua Tetes, persis seperti kejadian alam yang dialaminya. Untuk bisa mencapai Gua Tetes, wisatawan domestik dan mancanegara perlu menyiapkan stamina yang prima, karena ekspedisi gua membutuhkan cukup tenaga

Biarpun melelahkan, namun panorama yang ditawarkan gua bisa dengan sekejap menghilangkan lelah yang terasa. Panorama tebing, tanaman yang tumbuh liar dan subur, hingga lumut yang menyelimuti permukaan yang di tempatinya jadi penyegar pikiran yang mujarab dan membuat Anda lupa akan kesibukan atau rutinitas keseharian.

Menyambangi Gua Tetes tidak lengkap jika tidak menikmati segarnya air yang terdapat di dalam Gua Tetes. Selain menyegarkan, khasiat air yang menetes pada Gua Tetes mitosnya bisa membuat awet muda dan enteng jodoh, jadi bagi wisatawan yang masih lajang bisa semakin dimudahkan jodohnya.


Untuk bisa menikmati indah dan eksotisnya Gua Tetes wisatawan tidak perlu merogoh kocek dalam, karena satu orangnya hanya dikenakan biaya masuk sekira Rp3.000 dan biaya parkir kendaraan Rp5.000. Jarak tempuh untuk mencapai Gua Tetes juga tidak terlalu lama, hanya satu jam perjalanan dari Kota Lumajang dengan jarak Gua Tetes dengan pusat kota sekira 50kilometer.

Jika Anda berminat untuk menyambangi Gua Tetes, kendaraan yang disarankan ialah sepeda motor dan tidak disarankan untuk menggunakan mobil, karena jalanan yang akan dilewati cukup sempit. Rute perjalanan yang umumnya dipilih oleh wisatawan yang pernah berkunjung biasanya dari Malang dan Lumajang, Anda yang dari Malang bisa mengarah ke Kecamatan Dampit, lalu Desa Sidomulyo, langsung ke Gua Tetes. Namun, jika dari Lumajang, arahkan kendaraan ke Kecamatan Pronojiwo, lalu Desa Sidomulyo, baru Gua Tetes.

Mengenal Kalibaya Park Wisata Baru di Brebes


Melancongyuk - Mumpung liburan sekolah masih lama dan cuaca sekarang sedang memasuki musim kemarau,saya akan mengenalkan kepada kalian tempat wisata baru di Kab.Brebes jawa tengah.

Destinasti wisata ini namanya Kalibaya Park,sedikit penjelasan Kali dalam bahasa indonesia berarti sungai dan Baya itu adalah buaya,jadi jangan salah beranggapan dulu yah gan.wisata Kalibaya Park bukanlah wisata yang banyak buayanya,melainkan kepanjangan dari Kawasan Lio Rimba Raya yang berada di Desa Pasir Panjang,kecamatan Salem,Kabupaten Brebes.Tempat ini wajib bagi kalian untuk dikunjungi.kenapa? Karena disini anda akan menikmati berbagai keseruan dan kengerian dalam berwisata.

Untuk menujunya sendiri kalian akan disuguhkan dengan udara segar nan sejuk dari pohon pinus yang berada disepanjang pinggir jalan pegunungan Lio.Dan lagi karena Destinasi wisatanya berada dipuncak gunung, kalian akan melewati trek menanjak yang begitu memicu adrenalin kalian,kelihaian kalian dalam berkendara bener bener akan di uji disini.

Selanjutnya setelah kalian melewati perjalanan yang begitu melelahkan tapi mengasikan.perjalanan kalian akan terbayar oleh sebuah pemandangan langsung waduk malahayu yang sangat mempesona dari puncak gunung lio.Tentunya setelah kalian memasuk ke tempat wisatanya yah gan.Bukan hanya itu saja kalian bisa menikmati wahana wahana yang patut kalian coba disini seperti wahana Outbond, Gardu Pandang (Panyawangan), Menara Pantau, ATV & Komodo Track serta Padang Savana, dlsb.

Itu saja yang bisa aku tulis dan ingat bila kalian ingin berkunjung kesana jangan lupa buang sampahnya jangan sembarangan yah gan.!!