Melihat Jejak Kuna di Desa Tua Sembiran


Melancongyuk - Berwisata ke Buleleng, wisatawan tidak saja disuguhkan dengan wisata alam, namun banyak aktivitas wisata lain yang tidak kalah menyenangkannya. Salah satunya adalah bertualang mengenal Desa Sembiran, desa tua yang berada di sisi imur Kabupaten Buleleng.
Desa Sembiran yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Buleleng, tepatnya  di Kecamatan Tejakula, Tigawasa, Banjar ini, merupakan salah satu desa Tua yang ada di Kabupaten Buleleng. Apa saja istimewanya?

Kepala Dinas Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna, beberapa waktu lalu mengatakan, berwisata ke desa tua Sembiran, wisatawan akan diajak mengenal kehidupan masyarakat asli Buleleng yang hingga saat ini masih menjalakan tradisi dan kearifan lokal yang berusia ribuan tahun. Dari bukti sejarah yang ada, yakni dari peninggalan yang ada yakni berupa batu-batu besar, diperkirakan usianya mencapai 2000 tahun sbelum masehi. Karena itulah, lanjut Sutrisna, Desa Sembiran merupakan desa tertua di Bali.

Berwisata ke Desa Sembiran, wisatawan  akan diajak untuk melihat fakta-fakta sejarah yang menunjukkan aktivitas masyarakat di Desa Sembiran pada masa lalu.

Di Desa Sembiran ditemukan beragam jenis artefak yang diperkirakan berasal dari masa Megalitikum. Di antaranya  berupa 40 perabotan kuna yang terbuat dari batu dan besi yang ditemukan di kawasan Desa Sembiran tahun 1961. Perabotan kuna ini kemudian dikelompokkan menjadi lima jenis. Ada jenis perabotan berbentuk pipih dari besi, alat pemotong persegi dari batu, kapak tangan dari batu, palu yang terbuat dari batu, dan serpihan beberapa perabot dari batu. Namun, dari temuan itu tidak satupun fosil yang ditemukan sampai sekarang.

Selain itu,  juga ditemukan 17 pura dengan ciri batu besar. Diperkirakan batu-batu besar tersebut dibuat pada zaman Megalitikum (zaman batu) yang digunakan sebagai tempat persembahyangan. “Dan, yang paling penting adalah ditemukannya 20 prasasti perunggu dan sebagian berada di Desa Julah dan Desa Sembiran,” paparnya.

Selain prasasti dan artefak dari zaman Megalitikum, wisatawan  juga masih bisa melihat bangunan-bangunan tua yang masih berfungsi dengan baik di rumah-rumah masyarakat Desa Sembiran.

Sebagai kawasan yang saat ini dikembangkan sebagai destinasi wisata, Desa Sembiran  sudah dikembangkan sebagai kawasan wisata sejarah di Kabupaten Buleleng.  Dikatakan Sutrisna, pihak Pemkab Buleleng sudah melakukan beragam pengembangan di kawasan desa wisata ini. Salah satunya  dengan membangun fasilitas parkir kendaraan, tempat penginapan, area toilet dan kamar mandi, hingga tempat bersantai yang bisa digunakan wisatawan untuk beristirahat setelah melakukan perjalanan panjang.
Fasilitas ini diakui Sutrisna, sengaja disediakan di sekitar areal Desa Sembiran, karena wisatawan yang berkunjung sebagian besar merupakan wisatawan yang menginap di kawasan Denpasar dan Kuta. “Dengan adanya fasilitas penunjang ini, wisatawan bisa menikmati wisata di Desa Sembiran dengan nyaman, setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang,” paparnya.

Selain fasilitas tersebut, di kawasan ini juga terdapat rumah makan yang menyajikan beragam jenis makanan tradisional khas Buleleng. Menu tradisional ini, lanjut Sutrisna, sengaja disediakan, karena pihaknya ingin wisatawan  tidak saja melihat tradisi desa tertua di Bali, namun juga bisa mencicipi kuliner khas masyarakat Buleleng.

Tempat Penelitian dan Wisata Pendidikan

Dikatakan Sutrisna, Desa Sembiran sejak dulu  menjadi salah satu tempat penelitian, baik bagi mahasiswa, peneliti lokal maupun dari mancanegara. “Biasanya penelitian yang dilakukan di kawasan ini berkaitan dengan etnografi, karena di Desa Sembiran banyak ditemukan artefak kuna yang berkaitan dengan aktivtias budaya masyarakat pada masa lalu,” ungkapnya. Aktivitas ini kian mengasyikkan karena Desa Sembiran, juga memiliki pemandangan alam yang indah. Desa Sembiran masih dikelilingi areal hutan desa yang hijau, sehingga aktivitas wisata alam di kawasan ini sangat cocok  dilakukan.

Untuk berkunjung ke kawasan desa wisata ini, wisatawan yang tinggal di Denpasar bisa mencapainya dengan mengendari kendaraan roda empat atau roda dua. Jika dari Denpasar, jaraknya  sekitar 80 kilometer, dan bisa ditempuh dalam waktu tiga jam menggunakan kendaraan roda empat.  Nah, bila sudah sampai Kota Buleleng, wisatawan bisa mencapainya dengan mudah, karena di Kota Buleleng terdapat petunjuk arah untuk menuju Desa Sembiran. 

Related Posts

Melihat Jejak Kuna di Desa Tua Sembiran
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.