Tampilkan postingan dengan label California. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label California. Tampilkan semua postingan

Cantiknya Penampakan Ombak Biru Berkilau di California


Melancongyuk - Pemandangan tidak biasa terlihat di pantai Torrey Pines, San Diego, California, Amerika Serikat. Ombak ini terlihat bersinar dengan warna biru cerah yang sangat cantik. Bukan hanya cantik, peristiwa ini cukup langka dan tidak terjadi setiap waktu. 

Fenomena ini terjadi pada hari Rabu, 9 Mei 2018, waktu setempat. Tiba-tiba ombak di Torrey Pines mengeluarkan cahaya berwarna biru terang karena organisme laut berjenis dinoflagellata.

Dinoflagellata adalah kumpulan dari fitoplankton yang memiliki flagella (alat gerak pada makhluk bersel satu).

Beberapa jenis dinoflagellata ini memiliki sifat bioluminesensi, sehingga dapat memancarakan cahaya dari tubuhnya.

Dinoflagellata yang berkumpul dalam jumlah banyak dapat menyebabkan ledakan populasi alga atau yang disebut juga pasang merah (red tides). Red tides membuat lautan menjadi berwarna merah, namun di malam hari, red tides akan mengeluarkan warna biru terang bila ada gerakan-gerakan yang mengganggu.

"Red tides tidak bisa diperkirakan kapan munculnya. Dan tidak semua dinoflagellata memiliki sifat bioluminesensi," kata Scripps Institution of Oceanography dalam pernyataannya yang dilansir CNET.

Menurut ahli dari Scripp Oceanography, Michael Latz, peristiwa ini tersebar sepanjang 32 kilometer, dari Encitas ke La Jolla.

Peristiwa ini menarik perhatian banyak orang, termasuk fotografer profesional setempat, Stephen Bay, yang tidak menyia-nyiakan momen langka ini untuk mengambil gambar.

“Ya ampun, ombaknya menyala!” kata Bay kepada NPR.

Belum diketahui berapa lama red tides ini akan bertahan. Kadang-kadang, red tides bisa bertahan hingga sebulan atau lebih, tapi bisa juga hanya beberapa minggu saja.

Peristiwa red tides sebelumnya terjadi pada September 2013. Pada tahun ini, red tides terjadi selama seminggu penuh. Sementara sebelumnya pada Oktober 2011, red tides bertahan hingga sebulan penuh.

Berkunjung ke Situs Bersejarah dengan Virtual Reality


Melancongyuk - Berkunjung ke situs warisan dunia di berbagai dunia tak perlu lagi meninggalkan rumah. Melalui proyek kolaborasi antara Google dan nirlaba berbasis California, Cyark, seseorang dapat menikmati panorama tempat-tempat bersejarah melalui perangkat virtual reality.

Dilansir di NBC, setidaknya 26 situs bersejarah di 18 negara sudah tersimpan dalam perangkat, termasuk Temple Kukulcan yang berusia 1.000 tahun di Meksiko. "Kami sudah mengumpulkan situs-situs tersebut selama 15 tahun. Google mendekati kami untuk membuka arsip kami ke khalayak luas dan kami sudah lama ingin melakukannya," tutur CEO Cyark, John Ristevski.

Seluruh situs didokumentasikan Cyark menggunakan fotografi digital, drone dan teknologi pemindaian laser yang dikenal dengan istilah LIDAR. Seluruh model bangunan dan artefak, peta serta foto 360 derajat dalam resolusi tinggi dapat dilihat langsung di situs web Open Heritage. Mereka yang memiliki headset VR dapat mencobanya untuk tampilan yang nyata.

Cyark berencana menambah sembilan lokasi lagi dalam beberapa bulan mendatang, termasuk Monumen Washington dan medan yang digunakan Perang Dunia I di Flander Fields, Belgia. "Banyak tempat-tempat bersejarah, untuk alasan apapun, tidak terbuka untuk umum," ujar Ristevski.

Meski kini Open Heritage mempermudah orang-orang melihat situs warisan dunia dalam realitas virtual, Cyark memiliki tujuan awal yang berbeda saat pertama berdiri. Pendiri Cyark, Ben Kacyra, menjeaskan, tujuan mereka terdahulu adalah membuat catatan permanen dari lokasi kuno yang terancam oleh peristiwa alam maupun tangan manusia.

Kacyra merupakan seorang insinyur Iran ekspatriat yang kini tinggal di California. Setelah mengetahui kehancuran Budha Bamiyan yang berusia 1.500 tahun pada 2001, ia memutuskan membuat catatan digital tiga dimensi. Tujuannya, menyimpan sejarah tiap situs warisan dunia, berjaga-jaga apabila tempat tersebut rusak maupun dirusak.

Ramalan Kacrya menjadi kenyataan. Tak lama setelah teknisi Cyark memetakan kuil Buddha kuno di Bagan, Myanmar, pada 2016, kuil-kuil rusak parah akibat gempa besar. "Salah satu kuil di Bagan kini tertutup bagi pengunjung, jadi kita tidak bisa masuk lagi ke sana," tutur Ristevski.

Rekaman digital terperinci milik Cyark sekarang digunakan dalam pekerjaan rekonstruksi di Bagan. Versi realitas virtual dari situs bersejarah ini bisa dilihat melalui situs Opern Heritage untuk menyaksikan hal-hal yang wisatawan umum tidak bisa lihat.

California Bakal Jadi Surga Wisata Ganja Pertama di AS



Nipton, Amerika Serikat © Wikimedia Commons
Nipton hanyalah sebuah kota kecil di California, Amerika Serikat. Tidak banyak yang bisa ditemui di sana, kecuali deretan rumah standar, sebuah hotel tua, dan usaha-usaha kecil yang bisa dihitung dengan jari. Tetapi kota yang biasa-biasa saja ini menjadi sensasi di dunia maya beberapa hari belakangan. Itu karena Nipton akan segera menjadi surga ganja di negeri Paman Sam.

Mesin penjual ganja otomatis ZaZZZ © InvestorsHub
Dilansir CNN, kota seluas 48 hektar dengan penduduk sekitar 20 orang itu telah dibeli oleh American Green Inc. American Green adalah sebuah perusahaan teknologi yang tengah berkembang pesat. Mereka sempat memperkenalkan mesin penjual ganja otomatis ZaZZZ di Amerika.

American Green membeli Nipton dengan estimasi harga $ 5 juta dan berniat untuk mengubahnya menjadi 'destinasi ramah ganja', seperti yang tercantum dalam pernyataan resmi mereka. Penggunaan ganja untuk tujuan rekreasional telah disahkan di California dan Nevada, meskipun masih tetap ilegal menurut undang-undang federal.

Nipton, Amerika Serikat © Wikimedia Commons

Nipton, Amerika Serikat © Flickr/hawk59
Untuk permulaan, American Green bermaksud fokus pada pengemasan infused water ganja dalam botol di kota tersebut. Disusul dengan makanan berbasis ganja, pemandian mineral, penginapan, dan gerai ritel ganja. Menurut mereka, kota itu akan menjadi eko-wisata pertama untuk para konsumen yang sadar akan penggunaan ganja dengan benar