Masjid Safinatun Najah (Masjid Kapal) di Jalan Kiai Padak, Desa Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Semarang |
Nabi Nuh, kisahnya tertulis di kitab suci memiliki kapal yang sangat besar dan megah. Kapal itu digunakan untuk mengangkut semua umatnya serta aneka satwa agar selamat dari banjir bandang.
Beberapa peneliti merilis penemuan kerangka Kapal Nabi Nuh di Gunung Judi Armenia Turki. Namun hingga kini penemuan itu masih menjadi perdebatan.
Terlepas dari berbagai perdebatan itu, di Semarang Jawa Tengah terdapat masjid dengan arsitektur berbentuk Kapal Nabi Nuh. Masjid ini dikelilingi kolam, seakan kapal sungguhan yang sedang berlayar. Kolam itu pun diisi dengan berbagai macam ikan.
Masjid yang dibangun mulai sejak 2015 itu belum dioperasionalkan secara penuh, karena masih terdapat aktivitas pembangunan. Banyaknya pengunjung yang penasaran, menjadi hambatan sehingga batas waktu pembangunan menjadi tertunda.
“Untuk proses pembangunan masjidnya sudah 90 persen, masih ada proses perbaikan kubah di atas. Untuk pengunjung tetap kami persilakan datang. Baik siang maupun malam, pintu depan itu masih terbuka. Kasihan kalau mereka sudah datang jauh-jauh tapi sampai di sini ternyata sudah tutup, makanya kita selalu terbuka,” kata pengelola masjid, Muhammad.
Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 7.000 meter persegi, dan menelan biaya sekitar tujuh miliar rupiah. Sumber dana berasal dari Yayasan Safinatun Najah Pekalongan. Sementara ukuran bangunan masjid tiga lantai ini, lebih dari 2.000 meter persegi dan bisa menampung lebih dari 1.000 jemaah shalat.
“Untuk lantai I, itu nantinya dipakai sebagai gedung serbaguna. Jika warga sekitar ada acara nikahan, sunanatan, atau acara keagamaan bisa pakai ruangan itu, tanpa dipungut biaya. Karena kita memang misinya dari awal adalah sosial,” terang Muhammad.
Dia menambahkan, untuk tempat shalat berada di lantai II dan III. Sedangkan lantai III sebagian ruang akan dibagi untuk perpustakaan. Menariknya bagian rooftop atau atap digunakan sebagai tempat kubah, sekaligus menjadi ruang terbuka untuk menyaksikan pemandangan alam.
“Lingkungan sini kan masih sangat asri, jadi nanti jemaah bisa naik ke rooftop untuk menyaksikan sawah dan hutan yang menghijau. Kita biarkan menjadi ruang terbuka agar tak menghalangi pandangan,” jelasnya.
Rencananya masjid kapal itu juga akan dilengkapi taman aneka satwa, seperti kapal Nabi Nuh yang tak hanya menyelamatkan manusia tetapi juga berbagai binatang. Tak heran saat ini terdapat beberapa ekor kambing yang dibiarkan berkeliaran di sekeliling masjid.
Masjid yang berlokasi di Jalan Kiai Padak, Desa Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Semarang ini sudah viral di media sosial sejak beberapa bulan lalu. Masjid Safinatun Najah atau yang lebih dikenal dengan sebutan masjid kapal, kini menjadi viral di media sosial.
Banyak dari pengunjung yang mengagumi bentuk bangunan yang indah dan sangat mirip dengan kapal kayu sesungguhnya.
Padahal badan kapal yang terlihat seperti tekstur kayu, merupakan tembok yang dilukis manual dengan cat khusus. Sementara bagian atas dek, terdapat bangunan bercat putih lengkapdengan jendela-jendela besar.
Tak hanya itu kesan megah juga terlihat dari seluruh pintu masuk yang dihias dengan kaligrafi dengan desain sangat halus.
Pemandangan eksotis tersaji menjelang malam hari, Anda bisa menyaksikan cahaya lampu-lampu kapal sembari menunggu shalat Maghrib.
Hmm... Menarik bukan untuk dikunjungi. Masjid ini berjarak 20 km dari pusat Kota Semarang. Untuk menuju ke masjid ini pengunjung akan melewati kawasan hutan dan jalan yang tak mulus. Namun Anda tak perlu khawatir akan tersesat. Sebab sepanjang jalan sudah dilengkapi papan penunjuk arah. (times)
Bahtera Nabi Nuh Terdampar di Semarang
4/
5
Oleh
MIR