Melancongyuk -Negara yang paling bahagia di dunia tahun ini diduduki oleh Finlandia, yang menggeser Norwegia, berdasarkan Laporan Kebahagiaan Dunia 2018 yang dikeluarkan PBB.
Negara-negara Nordik di kawasan Eropa utara biasanya masuk dalam peringkat atas sementara negara yang dilanda perang dan kawasan Afrika sub-Sahara terperosok di barisan bawah.
Indonesia tahun ini berada di peringkat 96 dari 156 negara, persis di bawah sesama negara Asia Tenggara, Vietnam, dan di atas beberapa negara ASEAN lainnya, seperti Laos dan Myanmar.
Adapun negara yang paling tidak bahagia adalah Burundi, di Afrika bagian timur yang berpenduduk sekitar 11 juta.
Sementara tiga peringkat atas diduduki oleh Finlandia, Norwegia, dan Denmark dengan daftar 10 besar teratas tetap sama dengan tahun sebelumnya walau ada perubahan peringkat di antara sesama mereka.
Studi juga menemukan bahwa 10 negara yang paling bahagia mencatat angka tinggi untuk kebahagiaan imigran, yang menunjukkan bahwa kebahagiaan para pendatang melekat dengan kualitas hidup di negara tempat tinggalnya yang baru.
"Temuan yang paling mencolok dari laporan ini adalah konsistensi yang luar biasa antara kebahagiaan para pendatang dengan yang lahir lokal," jelas John Helliwell dari Universitas British Columbia, Kanada, yang ikut menulis laporan.
Indonesia mencatat penurunan yang cukup besar dibanding dengan , dari peringkat 81 kini duduk di peringkat 96.
Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Indonesia ternyata jauh kurang bahagia dibanding Singapura yang duduk di peringkat 34 dengan Malaysia di bawahnya persis pada peringkat 35.
Thailand, Filipina, dan Vietnam juga `lebih bahagia` dibanding Indonesia namun Kamboja, Laos, Myanmar berada di bawah Indonesia sedang Brunei tidak termasuk dalam survei PBB ini.
Negara yang anjlok paling parah adalah Venezuela -yang sedang dilanda rusuh politik- dengan turun 20 tingkat dari posisi 82 menjadi 102 di tahun 2018.
Sementara Togo menikmati peningkatan terbaik, dari posisi 150 dalam laporan tahun 2017 lalu menjadi peringkat 139, atau kenaikan 11 tingkat.
Laporan PBB ini antara lain didasarkan pada pertanyaan sederhana yang subjektif kepada 1.000 orang lebih di 150 lebih negara.
Namun juga digunakan berbagai statistik untuk menjelaskan kenapa sebuah negara lebih bahagia dibanding dengan negara-negara lainnya.
Data yang dikaji antara lain termasuk kekuatan ekonomi (berdasarkan PDB per kapita), dukungan sosial, tingkat harapan hidup, kebebasan untuk memilih, kemurahan hati, dan juga persepsi tentang korupsi.
Negara-negara Nordik di kawasan Eropa utara biasanya masuk dalam peringkat atas sementara negara yang dilanda perang dan kawasan Afrika sub-Sahara terperosok di barisan bawah.
Indonesia tahun ini berada di peringkat 96 dari 156 negara, persis di bawah sesama negara Asia Tenggara, Vietnam, dan di atas beberapa negara ASEAN lainnya, seperti Laos dan Myanmar.
Adapun negara yang paling tidak bahagia adalah Burundi, di Afrika bagian timur yang berpenduduk sekitar 11 juta.
Sementara tiga peringkat atas diduduki oleh Finlandia, Norwegia, dan Denmark dengan daftar 10 besar teratas tetap sama dengan tahun sebelumnya walau ada perubahan peringkat di antara sesama mereka.
Studi juga menemukan bahwa 10 negara yang paling bahagia mencatat angka tinggi untuk kebahagiaan imigran, yang menunjukkan bahwa kebahagiaan para pendatang melekat dengan kualitas hidup di negara tempat tinggalnya yang baru.
"Temuan yang paling mencolok dari laporan ini adalah konsistensi yang luar biasa antara kebahagiaan para pendatang dengan yang lahir lokal," jelas John Helliwell dari Universitas British Columbia, Kanada, yang ikut menulis laporan.
Indonesia mencatat penurunan yang cukup besar dibanding dengan , dari peringkat 81 kini duduk di peringkat 96.
Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Indonesia ternyata jauh kurang bahagia dibanding Singapura yang duduk di peringkat 34 dengan Malaysia di bawahnya persis pada peringkat 35.
Thailand, Filipina, dan Vietnam juga `lebih bahagia` dibanding Indonesia namun Kamboja, Laos, Myanmar berada di bawah Indonesia sedang Brunei tidak termasuk dalam survei PBB ini.
Negara yang anjlok paling parah adalah Venezuela -yang sedang dilanda rusuh politik- dengan turun 20 tingkat dari posisi 82 menjadi 102 di tahun 2018.
Sementara Togo menikmati peningkatan terbaik, dari posisi 150 dalam laporan tahun 2017 lalu menjadi peringkat 139, atau kenaikan 11 tingkat.
Laporan PBB ini antara lain didasarkan pada pertanyaan sederhana yang subjektif kepada 1.000 orang lebih di 150 lebih negara.
Namun juga digunakan berbagai statistik untuk menjelaskan kenapa sebuah negara lebih bahagia dibanding dengan negara-negara lainnya.
Data yang dikaji antara lain termasuk kekuatan ekonomi (berdasarkan PDB per kapita), dukungan sosial, tingkat harapan hidup, kebebasan untuk memilih, kemurahan hati, dan juga persepsi tentang korupsi.
Finlandia negara paling bahagia, Indonesia peringkat 96 dari 156 negara
4/
5
Oleh
MIR