Tampilkan postingan dengan label Turki. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Turki. Tampilkan semua postingan

Salah Satu Hotel Terbaik Dunia Berada Dalam Gua


Melancongyuk - Semakin banyaknya hotel mewah yang tersebar semakin memberikan pilihan yang beragam bagi para traveler. Tidak jarang, pihak hotel memberikan berbagai pengalaman menarik dan unik yang berbeda dari hotel yang ada.

Baru-baru ini TripAdvisor pun telah merilis 25 hotel terbaik di dunia. Dari 25 daftar tersebut, salah satu hotel di Cappacodia Turki bernama hotel Kayakapi Premium Caves memberikan pengalaman unik, sehingga para tamunya akan merasakan kembali ke zaman batu.

Properti ini pun dinobatkan sebagai hotel terbaik di Turki, hotel terbaik ketiga di Eropa, dan hotel terbaik ke-12 di dunia dari penghargaan Tripadvisor, Traveller's Choice Award 2018, berkat penginapan di dalam gua.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, hotel ini diketahui berada di lokasi pemukiman bersejarah di Kayakapi Cappadocia. Hotel ini pun terdiri dari ratusan rumah dan struktur gua berusia berabad-abad.

Struktur bersejarah yang Anda temukan seperti gereja gua dan sebuah masjid yang akan membawa Anda kembali ke abad ke-10 dan abad ke-11. Para tamu pun bisa memilih berbagai jenis kamar yang tersedia mulai dari kamar gua, suite, dan rumah mewah. 

Ada pula kamar tipe The Grandiose Cappadocian Pool Mansion yang lengkap dengan kolam renang indoor dan outdoor serta pemandangan kota, dan menjadi kamar hotel yang paling mewah.

Bagi mereka yang ingin berenang dengan pemandangan kota dapat menuju kolam renang yang ada di tingkat atas hotel. Para tamu akan disuguhi pemandangan panorama Kayakapi, Cappadocia, dan balon udara yang diketahui terbang di atas area tersebut.


Hotel ini juga merupakan rumah bagi berbagai restoran yang menyajikan hidangan tradisional Kapadokia dan internasional, serta dilengkapi dengan gudang anggur sendiri, dan beberapa lounge yang bertempat di dalam gua.

Selama menginap, para tamu juga akan disuguhi pemandangan kota Ugrup dan Taman Nasional Goreme dan Situs Batu Cappadocia, yang keduanya masuk sebagai Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1985.

7 Keindahan Wisata Unggulan di Turki yang Tak Bisa Terlewatkan

Turki memiliki sejuta pesona pariwisata yang sayang untuk dilewatkan. Letaknya yang berada di benua Eropa dan Asia menjadikan bangunan-bangunan di Turki memiliki keunikan tersendiri yang merupakan hasil perpaduan kedua benua tersebut. Tak hanya itu saja, Turki juga memiliki banyak cerita dan tempat bersejarah yang wajib untuk dilihat kemegahannya, salah satunya ialah sejarah tentang Islam. Walaupun harus mengeluarkan kocek yang tak sedikit, namun banyak wisatawan yang datang ke negara ini tiap harinya. Berikut pesona deretan objek wisata unggulan di Turki yang tak boleh Anda lewatkan.

Objek Wisata Unggulan di Turki

1. Masjid Biru atau Blue Mosque

 

Rasanya belum sah jika berkunjung ke Turki tanpa singgah ke tempat ini untuk melihat bangunannya yang spektakuler. Pengunaan keramik biru yang menutupi dinding serta kubah masjidlah yang menjadikan tempat ini bernama Masjid Biru. Masjid ini memiliki 6 menara yang menjulang tinggi yang jika malam tiba menara-menara tersebut memantulkan cahaya yang cantik. Tak perlu diragukan lagi kepopuleran tempat ini di mata dunia.

2. Cappadocia

 
Ingin menaiki balon udara atau ingin merasakan sensai bak berada di planet lain? Jawabannya hanyalah dengan mendatangi Cappadocia. Anda dapat merasakan sensasi berada di planet lain selagi menaiki balon udara. Dari ketinggian, Anda akan melihat pesona lembah, ngarai, dan juga perbukitan yang mendominasi tempat wisata ini. Tak hanya Cappadocia yang dapat dikunjungi, ada beberapa tempat lain, seperti Urgup, Goreme, Ihlara, Valley dan Selime yang jaraknya saling berdekatan dengan tempat ini.

3. Topkapi Palace

 
Istana yang kini berubah fungsi menjadi museum, dulunya merupakan tempat peninggalan sultan yang dibangun pada tahun 1459. Di dalam istana ini terdapat beragam fasilitas, antara lain yang dulunya digunakan sebagai rumah sakit, sekolah, asrama, perpustakaan, taman, dan masjid. Jangan lupa untuk berfoto dengan latar belakang istana megah ini, ya!

4. Pamukkale


Sesampainya di tempat ini, Anda akan disambut dengan sturktur kolam terasering yang terlihat seperti salju. Kolam pemandian air panas ini merupakan fenomena alam yang warna putihnya ternyata terbuat dari logam kalsium yang mengeras. Konon katanya, pemandian air panas ini mempu menyembuhkan beragam penyakit, seperti asma, penyakit kulit, penyakit mata, dan lainnya. Jika ingin berendam di sini pada musum dingin, usahakan datang sebelum jam 5 karena pemandian air panas ini tutup pukul 5 pada musim dingin.

5. Hagia Sophia


Bangunan megah ini memiliki dua gaya arsitektur yang berbeda dan terbilang unik, yakni antara gereja dan masjid. Dulunya sebelum beralih fungsi menjadi sebuah masjid, Hagia Sophia adalah sebuah gereja orthodox. Namun kini, bangunan megah ini hanyalah sebuah museum untuk menyimpan banyaknya sejarah Turki.

6. Blue Lagoon

 

Turki tak hanya memiliki bangunan indah yang menyimpan banyak cerita sejarah, tetapi juga keindahan pantainya yang bisa bersaing dengan pantai-pantai menawan lain yang ada di dunia. Di Blue Lagoon, Anda akan terperangah akan indah dan jernihnya pantai yang tenang serta laguna yang memesona.

7. Mevlana Museum


Museum yang menyimpan banyak karya sastra dari sastrawan Jalaludin Rumi ini juga patut Anda kunjungi. Di dalam museum ini terdapat kumpulan barang pribadi dan makam sang sastrawan yang sangat terkenal di eranya. Pada bulan Desember akan diadakan festival Seb-i Arus yang bertujuan untuk mengenang kembali karya besar Jalaludin Rumi. Hotel dan tempat penginapan pun akan ramai dibooking para pengunjung yang ingin menyaksikan festival tersebut.

Bagaimana? Sangat indah bukan wisata-wisata unggulan di Turki ini?

Marmaris, Salah Satu Pilihan Lain Berlibur di Turki


Marmaris tujuan wisata di Turki. Memiliki tempat indah bisa menjadi opsi Turki memanjakan turis dunia.

Ada beberapa alasan Marmaris begitu memanjakan turis mancanegara yang berkunjung. Di sini, terdapat pantai berpasir putih yang indah, sehingga turis dapat berfoto dengan latar pemandangan menakjubkan.

Selain itu, Marmaris adalah pelabuhan cruise yang menjadi surga kegiatan wisata. Turis mancanegara dapat mencoba berbagai olahraga air, seperti berenang, ski air, menyelam dan snorkeling.

Selanjutnya, ada berbagai perahu wisata yang akan mengajak turis menjelajahi sekitar teluk indah. Kemudian, turis juga dapat berpetualang melalui hutan pibus yang rimbun, kebun jeruk dan desa-desa tradisional dengan kuda. Bahkan, turis juga dapat mengikuti kegiatan safari menggunakan jeep untuk sampai di air terjun.

Setelah seharian berwisata air dan berpetualang, turis juga dapat menghabiskan waktu sore hari dengan jalan-jalan di kota. Berjalan di sepanjang jalan turis akan menjumpai bangunan berarsitektur menarik dan kuno, seperti toko-toko dan kafe.

Selain itu, turis juga bisa mengunjungi dan menikmati kemegahan Kastil Suleyman yang dibangun pada abad ke-16. Jika itu semua belum cukup, Marmaris juga menyediakan pemandian air hangat yang akan memanjakan turis.

Selesai berlibur di Marmaris, turis bisa dengan mudah melanjutkan perjalanan ke beberapa tujuan wisata lainnya. Turis bisa langsung mengunjungi kota Dalyan, Efesus, Pamukkale dan Cleopatra Island yang bisa dijangkau dengan naik taksi atau mini bus. Demikian, dikutip touropia.com.

Destinasi Sejarah dan Religi di Istanbul

Banyak orang mengira Ibu Kota Turki adalah Istanbul, padahal yang tepat adalah Ankara. Istanbul memang lebih populer karena merupakan gerbang utama masuknya turis ke Turki. Kota ini juga memiliki keunikan berada di dua benua, Asia dan Eropa.

Kedua bagian darat kota terbesar di Turki ini terpisahkan oleh Selat Bhosphorus dan keduanya dihubungkan dengan jembatan. Hal inilah yang membuat wisatawan tertarik untuk merasakan sensasi melintas dua benua dalam satu negara bahkan kota. Di luar itu, Istanbul yang dulu bernama Konstantinopel menarik karena memiliki sejarah peradaban yang kaya.

Banyak bukti sejarah dan bangunan megah bercita rasa seni berdiri di sana, seperti Museum Hagia Sophia, Blue Mosque, dan Topkapi Palace. Tiga bangunan tersebut berada di kawasan Sultan Ahmed Square. Jika Anda sedang berada di Istanbul, tiga bangunan ini wajib dikunjungi.

Dan saat berkunjung ke Istanbul, carilah penginapan di kawasan Sultan Ahmed Square karena Anda bisa leluasa menjangkau tiga bangunan tersebut hanya dengan berjalan kaki.
Namun, jika tak menginap di kawasan Sultan Ahmed Square, Anda bisa naik trem, sarana transportasi paling mudah dan murah menuju stasiun Sultan Ahmet. kemudian bisa berjalan kaki sekitar 3 menit menuju tiga bangunan bersejarah tersebut. Waktu terbaik untuk mengunjungi kawasan ini, pada saat musim semi ketika udara sangat sejuk dan bunga tulip bermekaran.

Museum Hagia Sophia
Tempat bersejarah pertama yang bisa dikunjungi adalah Museum Hagia Sophia (dalam bahasa Yunani), atau Sancta Sophia (Latin) dan The Church of the Divine Wisdom (Inggris).

Sementara itu, orang Turki menyebutnya Aya Sofya. Jika kebetulan Anda pernah menonton film 99 Cahaya di Langit Eropa, pasti tak asing dengan museum ini karena menjadi tempat syuting film tersebut.

Lokasi Hagia Sophia berada tepat berseberangan dengan Blue Mosque. Tiket masuk seharga 40 lira atau setara Rp 150 ribu.

Namun jika ingin berhemat, kita bisa membeli museum pass atau muzekart. Pada pagi hari, saat bus wisatawan berdatangan, penumpang harus antre panjang untuk bisa memasuki area museum.

Jika tak ingin terjebak antrean, datanglah pagi hari sekitar pukul 09.00 waktu Istanbul, saat museum baru dibuka, atau sore hari, saat rombongan tur sudah meninggalkan Hagia Sophia.
Saat memasuki kawasan ini, barang-barang bawaan harus masuk pemeriksaan X-Ray. Menelusuri bangunan ini, kita akan dibuat kagum. Hagia Sophia dibangun di atas tanah dengan lebar 70 meter dan ketinggian 75 meter dengan dome (kubah) berdiameter 31 meter.

Dialihfungsikan

Dilansir dari situs resminya, sebelum menjadi museum, Hagia Sophia kali pertama dibangun sebagai sebuah gereja Ortodoks. Tak heran jika Hagia Sophia memiliki gaya arsitektur khas Byzantium.

Ornamen-ornamen Kristen dan Islam di dalam Hagia Sophia
Setelah Kota Konstantinopel jatuh ke tangan Dinasti Usmaniyah pada 1453, Hagia Sophia dialihfungsikan sebagai masjid, mengingat ekspansi dinasti ini membawa napas Islam yang kental di dataran Eropa. Saat difungsikan sebagai masjid, pernak-pernik Kristen dicopot dan lukisan-lukisan pada dinding ditutupi cat.

Pada 1937, Mustafa Kemal Ataturk, seorang perwira militer dan negarawan Turki mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok hingga ditemukan kembali lukisanlukisan sakral Kristen.

Jadi jangan heran jika Anda akan melihat paduan ornamen-ornamen Islam dan Kristen sekaligus menghias seluruh isi bangunan ini, mulai dari ukiran, lukisan dinding hingga perabotan. Anda akan melihat tulisan-tulisan Arab bernuansa Ketuhanan dan Nabi Muhammad berdampingan dengan simbol Kristen, Bunda Maria, dan Yesus Kristus.

Dari lantai satu, kita bisa melihat dengan jelas keindahan langit-langit bangunan dan detail kaligrafi Islam dan simbol Kristen yang berdampingan. Setelah itu, naiklah ke lantai dua melewati lorong batu yang unik. Di lantai ini, Anda akan menemukan satu mosaik bergambar Yesus Kristus.

Blue Mosque
Dari lantai dua ini, kita juga bisa melihat Blue Mosque dari jendela di antara kubah yang ada di Hagia Sophia. Di dalam museum ini tersimpan sekitar 10.000 surat dari khalifah Utsmaniyah untuk menjamin, melindungi, dan memakmurkan warganya ataupun orang asing pembawa suaka.
Puas menelusuri jejak sejarah Kristen dan Islam di Hagia Sophia, Anda bisa menyeberang menuju Blue Mosque. Masjid ini sebenarnya bernama Sultan Ahmed Camii diambil dari sang empu-nya, yaitu Sultan Ahmed I dari dinasti Ottoman yang berkuasa pada 1603-1627.

Blue Mosque dari depan
Blue Mosque dibangun untuk menyaingi kemegahan Hagia Sophia. Sultan Ahmed I memerintahkan Mehmed Aga, seorang arsitek kenamaan pada masa itu untuk merancang sebuah masjid yang sangat megah tepat di seberang Hagia Sophia.

Konon Sultan Ahmed I meminta untuk dibuatkan masjid dengan empat menara yang terbuat dari emas. Namun yang berdiri bukanlah masjid dengan empat menara emas, melainkan enam menara yang bukan dari emas. Itu karena sang perancang salah mendengar permintaan sang Sultan.

Salah Dengar

Emas yang dalam bahasa setempat disebut “altin”, justru malah terdengar “alti” yang berarti enam. Maka dibangunlah masjid sesuai dengan permintaan versi pendengaran si arsitek. Mehmed Aga panik dan berpikir akan dipenggal karena kesalahannya.

Tapi yang terjadi, Sultan Ahmed justru terpesona dengan keindahan enam menara yang mengitari masjid yang dibangun selama tujuh tahun tersebut. Meski bangunan ini sempat membuat sang sultan mendapat kritik karena jumlah menaranya sama dengan Masjidil Haram di Makkah, namun Blue Mosque justru menjadi terkenal di seluruh dunia.

Keindahan masjid ini terlihat bukan hanya dari eksterior yang dihias enam menara menjulang, namun juga kubah-kubah biru yang seolah saling bertumpu di ketinggian dengan ukuran yang berbeda.
Kubah tertinggi memiliki diameter 23,5 meter dan tinggi 43 meter. Taman indah juga turut menghiasi bagian luar masjid. Interiornya juga sangat memesona, dindingnya dilapisi keramik dengan 50 desain bunga tulip yang berbeda.

Keramik pada lantai bawah memiliki desain khas motif tradisional Turki, sementara keramik pada lantai galeri berdesain bunga dan buah-buahan. Di lantai atas masjid ini, interiornya didominasi oleh cat biru.

Lebih dari 200 kaca hias dipakai sebagai jendela masjid yang bisa memberi jalan bagi cahaya untuk menerangi ruangan. Lampu-lampu indah digantung menyinari kaligrafi-kaligrafi buatan Seyyid Kasim Gubari yang terukir pada dinding masjid.

Bagian dalam dari masjid tak bisa sembarangan dimasuki. Wisatawan yang tidak akan beribadah hanya boleh masuk hingga saf bagian belakang karena yang di depan digunakan untuk ibadah. Saat masuk pun terdapat aturan.

Pengunjung harus berpakaian sopan seperti yang diisyaratkan dalam agama Islam. Sebelum berkeliling menyusuri bangunan bersejarah di kawasan Sultan Ahmed, Anda sebaiknya membeli museum pass atau muzekart, yaitu kartu diskon untuk mengunjungi berbagai museum di Istanbul, yang berlaku hanya untuk turis.
Kartu ini dikeluarkan oleh Departemen Pariwisata Istanbul. Untuk bisa membeli museum pass seharga 85 lira, turis harus memperlihatkan paspor.

Kartu ini berlaku selama lima hari dan tiket untuk anak di bawah 12 tahun, gratis. Tempat-tempat yang bisa dikunjungi dengan kartu ini antara lain Hagia Sophia, Istana Topkapi, Harem di dalam Istana Topkapi, Archeological Museum, Museum of Turkish and Islamic Arts, Istanbul Mosaic Museum, dan Museum Chora.

Kartu ini juga bisa dijadikan kartu diskon di berbagai toko yang bekerja sama dengan Departemen Pariwisata Istanbul. Keuntungan lain dari kartu ini, kita dapat memotong antrean panjang dan langsung masuk ke destinasi wisata karena dengan kartu ini kita tidak perlu lagi mengantre untuk membeli tiket masuk.