Tampilkan postingan dengan label Cirebon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cirebon. Tampilkan semua postingan

Bukit Gronggong, Melihat Sisi Romantis Cirebon


Melancongyuk - Liburan kadang tak hanya sekedar untuk mencari suasana baru dan melepas penat. Bagi mereka yang sedang dimabuk asmara, mencari destinasi dengan nuansa romantis jadi sesuatu yang wajib. Jika kebetulan sedang berada di Cirebon, atmosfer semacam itu bisa didapatkan di Bukit Gronggong.

Sesuai dengan namanya, Bukit Gronggong berada di daerah dataran tinggi. Hawa yang ditawarkan begitu menyegarkan. Gemerlap pemandangan Cirebon di malam hari terlihat sangat jelas dari sini. Amat cocok dijadikan tempat menghabiskan waktu berkualitas bersama orang-orang terdekat.

Panorama Indah dalam Jangkauan

Semua keindahan yang dijanjikan Bukit Gronggong sangat mudah digapai. Destinasi cantik satu ini terletak di wilayah perbatasan antara Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Bagi sobat traveler yang ingin berkunjung ke sini, langsung saja meluncur ke daerah Gronggong Ciperna.


Tidak perlu takut tersesat karena kawasan perbukitan indah ini terletak tak jauh dari jalan utama antara Cirebon dan Kuningan. Jika kurang yakin, bisa coba meminta petunjuk arah dari warga setempat atau menggunakan aplikasi peta di smartphone. Namun secara umum, menemukan Bukit Gronggong bukan sesuatu yang sulit.

Gemerlap Indah Cirebon

Memandang gemerlap lampu kota di malam hari dari ketinggian. Ditemani dinginnya udara perbukitan bersama sosok terdekat. Suasana romantis semacam ini tak lagi hanya sekedar impian. Sobat traveler bisa mengalaminya langsung bersama orang-orang terkasih di Bukit Gronggong.

Sedang tak punya pasangan atau ingin datang sendiri? Tak masalah. Indahnya langit malam di kawasan perbukitan ini juga kerap memancing hadirnya para penggemar fotografi. Jika hanya ingin bersantai, tinggal duduk di kursi-kursi kayu yang sudah disediakan pengelola sembari menikmati makanan ringan seperti jagung maupun roti bakar.

Makan Malam Romantis

Jika sobat traveler membutuhkan tempat yang lebih nyaman, langsung saja meluncur ke Rumah Makan Manis. Menurut ulasan beberapa sumber, restoran ini menawarkan pemandangan malam terbaik ke arah kota Cirebon. Cocok sekali bagi yang ingin mengajak sang kekasih makan malam romantis atau sekedar menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.

Menu makanan yang ditawarkan juga cukup beragam. Pengunjung bisa memesan menu tradisional seperti nasi liwet, ikan peda, dan tahu terik. Namun selain itu masih ada beberapa masakan yang tak kalah menarik seperti gurame, karedok, cumi, dan udang.


Tak Bikin Kantong Meronta

Indahnya pemandangan Cirebon dari Bukit Gronggong bisa dinikmati kapan saja, karena lokasi ini dibuka selama 24 jam penuh. Namun jika sobat traveler mencari suasana romantis dan ingin melihat sendiri indahnya gemerlap Cirebon, disarankan datang di malam hari. Atmosfer yang tersaji benar-benar magis dan sulit digambarkan dengan kata-kata.

Kunjungan ke sini juga dijamin tak bakal membikin kantong meronta. Pengelola setempat tak memungut tiket masuk. Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir sekitar dua ribu rupiah untuk kendaraan roda dua. Sementara mereka yang membawa mobil pribadi wajib mengeluarkan biaya antara tiga hingga lima ribu rupiah.

Itulah tadi sedikit gambaran mengenai keindahan dan daya tarik Bukit Gronggong. Bagi sobat traveler yang mendamba suasana romantis bersama sang kekasih di musim liburan kali ini, tak ada salahnya menghabiskan waktu dengan menikmati indahnya pemandangan malam Cirebon.

Mengenal Situs Bersejarah Gua Sunyaragi di Kota Cirebon


Cirebon, merupakan sebuah Kota yang mempunyai berbagai cerita sejarah, adat istiadat dan budaya yang kental, mempunyai destinasi wisata yang menarik, serta kulinernya yang melegenda dan enak. Salah satunya yakni wisata sejarah yang melegenda yaitu di Gua Sunyaragi, Cirebon, Jawa Barat.

Terletak di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon di mana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi atau Taman Air Sunyaragi atau biasa disebut Tamansari Sunyaragi.

Bersama dengan Kementerian Pariwisata Dan Forum Wartawan Pariwisata, tim Industry.co.id berkesempatan mengunjungi Gua Sunyaragi tersebut.

Memasuki kawasan Gua Sunyaragi, kami semua disambut dengan bangunan mirip panggung untuk pementasan kesenian.

"Ini adalah bangunan tambahan, ini atas prakarsa orang-orang Cirebon yang punya duit pada waktu itu. Mereka membuat suatu yayasan yang diberi nama Yayasan Budaya Sunyaragi. Pembangunan ini mirip panggung, yang mengadopai seperi di Prambanan, dan panggung ini berlatar belakang Gua Arga Jumut," Cerita Jajat Sudrajat, Kepala Baian Pemandu Wiasata Gua Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/12/2017).

Gua Sunyaragi mempunyai 11 gua di dalamnya. Namun, ada yang masih belum tahu bagaimana Gua Sunyaragi didirikan. Menurut Jajat, ada tiga fase pembangunannya.

"Jadi, Gua Sunyaragi, pertama kali dibangun ketika tahun 1596 pada waktu Sultan Cirebon pertama yakni pada masa Adipati Zainal Arifin. Lalu fase kedua, pada tahun 1703 ketika jaman itu yang menjadi penguasa Cirebon yakni Pangeran Adipati Arya Cirebon," beber Jajat.

Tahap terakhir, sambung Jajat yaitu fase penyempurnaan dibuat pada tahun 1783 hingga 1788 ketika masa pemerintahan Sultan Sepuh ke-5 yakni Pangeran Raja Adipati Safiudin atau lebih dikenal Sultan Matangaji.

Nama lain dari Taman Air Gua Sunyaragi adalah Taman Kaputren Panyepi Ing Raga, yang artinya tempat menyucikan diri dan jiwa.

"Dulu, sebenanrnya pembangunan Gua Sunyaragi ini sebagai pengganti dari Taman Kaputren di Gunung Sembung yang dijadikan makam Sunan Gunung Jati," lanjutnya.

Diketahui, nama Taman Air Gua Sunyaragi sebenarnya dulu taman bermainya putra putri kesultanan Cirebon.

"Lalu dicarilah Segara Ampara Jati, karena kawasan ini banyak air dan didekelilibgi hutan jati," imbuhnya Jajat.

Diketahui, arsitek yang membangun Gua Sunyaragi yaitu Raden Sepat yang berasal dari Kerjaan Demak. Dahulu, kawasan ini merupakan muara dan sungai besar pada zaman Indra Prhasata yang menjadi tempat mandi Gangga kerajaan Indra Prahasta.