Kampung Gelam, Wisata Herbal Privat di Palembang



Melancongyuk - Mengusung konsep private ground, Kampung Gelam berbeda dengan tempat berkemah lainya di Sumatera Selatan. Di objek wisata keluarga yang berada di Jalan Pupui Jaya, Gandus, Kota Palembang ini alamnya masih sangat asri.

Ribuan pohon kayu Gelam tumbuh subur di antara dua danau air rawa, semak belukar, gambut dangkal hingga pohon endemik lainnya. Bahkan suasana adventure terasa sebelum tiba di lokasi. Maklum, selepas Jalan Pupui yang beraspal, pengendara harus melewati jalan tanah sepanjang beberapa ratus meter yang berlumpur saat musim hujan. Asyiknya lagi, pengunjung disambut oleh suara burung yang bertengger di ranting pohon perkebunan masyarakat setempat.

Bersama M. Wiratama Endika, empunya kawasan sekitar delapan hektare, kami menikmati kesegaran udara pedesaan di ujung kota yang berjarak sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Tak jarang juga hidung ini mencium aroma pohon serta daun tanaman obat, seperti kayu putih, serai wangi, yang mengikuti embusan angin. "Awalnya tempat ini merupakan kebun koleksi herbal Mitra Dulur Sejahtera atau MDS," kata Wiratama membuka perbincangan.

Pondok bambu di atas rawa menghiasi pemandangan di Kampung Gelam 

Dibangun pada 2014 silam, awalnya Kampung Gelam hanya diperuntukkan bagi para mahasiswa, pelajar, dan kalangan tertentu untuk mengenal tanaman koleksi MDS Herbal serta tanaman endemik lainnya. Maklum, orang tua Wiratama adalah guru besar yang juga tertarik pada tanaman obat.

Belakangan sejak 2019, Wiratama mulai mengembangkan lahannya sebagai objek wisata berbasis alam dan kearifan lokal. Setelah adanya penambahan berbagai fasilitas, Kampung Gelam mulai menerima tamu secara terbatas. Pengunjung wajib reservasi sebelum datang. "Ketika pengunjung terlalu banyak, kami khawatir alam jadi rusak," ujar Wiratama.

Koleksi tanaman herbal di Kampung Gelam, seperti kayu putih, serai wangi, kayu manis, dan lainnya

Saat ini, selain penuh tanaman obat seperti sungkai, kelor, serai wangi, jeruk nipis, mali-mali, ada juga bangle, kaktus, patah tulang, ketepeng cina, mahkota dewa, dan lainnya. Sebanyak 30 persen dari 8 hektare luasan merupakan rawa yang beberapa di antaranya dijadikan danau sebagai tempat memancing, bermain perahu, spot foto, warung, dan lain sebagainya.

Untuk kenyamanan pengunjung, Wiratama menyiapkan beberapa toilet, musala, aula, serta pondok sebagai tempat istirahat para pengunjung. Bagi pehobi kemping, tempat ini juga menyiapkan ruang terbuka di pinggir danau atau di antara pohon-pohon tinggi menjulang. "Saat ini kami sedang membangun sarana glamping di tengah pulau itu," ujarnya.

Related Posts

Kampung Gelam, Wisata Herbal Privat di Palembang
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.