Ini Sejumlah Event yang Digelar Jelang Festival Keraton & Masyarakat Adat Asia Tenggara V


Melancongyuk - Kementerian Pariwisata mendukung Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) akan menyelenggarakan Even Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN (FKMA) ke 5, puncak acara akan berlangsung di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur (Jatim) pada 27-31 Oktober 2018 mendatang.

Penyelenggaraan FKMA-V akan didahului dengan kegiatan road show di lima Keraton; yaitu Solo, Medan, Mempawah, Ternate, dan Denpasar. Diharapkan pada puncak acara akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim sebagai tuan rumah acara puncak FKMA-V/2018, yang juga sebagai dewan pakar sekaligus dewan pembina FKMA, mengatakan bahwa penyelenggaraan FKMA-V tahun 2018 akan berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, dimana unsur pariwisata akan lebih menonjol dalam upaya mempromosikan Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.

Hal ini sejalan dengan program 100 Event Wonderful Indonesia 2018 yang akan digelar selama satu tahun di seluruh Tanah Air, untuk mendatangkan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 270 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) tahun ini.

“FKMA tahun ini berbeda dari sebelumnya, tetapi tetap menjalankan marwah dari FKMA yang disepakati oleh Anggota Dewan Keraton dan Anggota FSKN sendiri yakni; meningkatkan peran dan fungsi keraton sebagai pelestari warisan budaya bangsa serta menghadirkan kembali peran dan fungsi keraton terhadap masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah dari sisi pariwisata,” kata Bupati Sumenep A. Busyro Karim didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Esthy Reko Astuti dalam jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (20/2/2018).

tentang rencana kegiatan launching FKMA-V Tahun 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, pada tanggal 22 Februari 2018.

Dalam acara yang akan dihadiri oleh 30 perwakilan keraton dan kerajaan anggota FSKN serta duta besar negara sahabat dari Asia Tenggara, juga dilakukan peluncuran perdana aplikasi ‘My Keraton’ .

A. Busyro Karim menjelaskan, kegiatan tahunan FKMA ini dilaksanakan untuk menjaga tali silaturahmi antar keraton serta meningkatkan peran sebagai warisan budaya bangsa. Dalam kegiatan ini, Sumenep sebagai tuan rumah akan menjamu para tamu peserta keraton dan masyarakat luas dengan menyajikan kesenian, benda keraton, situs, kuliner dan obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi, sedangkan para undangan keraton/kesultanan akan menyajikan budaya dan kesenian masing-masing.

Dalam rangkaian acara tersebut juga diselenggarakan seminar serta kegiatan musyawarah anggota FSKN yang saat ini memiliki anggota sebanyak 58 keraton/ kesultanan dan 196 pemangku adat. “Dalam musyawarah tersebut kita gunakan sebagai kordinasi dan sharing dan input dari anggota untuk kemajuan FKSN,” kata A. Busyro Karim.

Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti mengatakan, Kemenpar mengapresiasi penyelenggaraan FKMA-V Tahun 2018 di Sumenep dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi keraton sebagai warisan budaya bangsa serta meningkatkan perekonomian daerah dari sisi pariwisata. “Keraton sebagai warisan budaya bangsa menjadi aset pariwisata sehingga kegiatan FKMA tidak lepas dari kegiatan kepariwisataan. Sumenep sebagai tuan rumah FKMA ke-V mempunyai kesempatan untuk mempromosikan potensi pariwisatanya di antaranya tahun ini meluncurkan 36 event berskala tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan regional maupun internasional,” kata Esthy Reko Astuti.

Esthy Reko Astuti menjelaskan, untuk mencapai target kunjungan 17 juta wisman Kemenpar telah menyiapkan 100 Event Wonderful Indonesia termasuk 2 event besar internasional; Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 dan Annual Meeting IMF-WB pada Oktober 2018 di Bali. Selain itu juga menyiapkan program Visit Monderful Indonesia (ViWI) 2018 di dalamnya ada sekitar 248 paket hot deals (more for less ) yang siap dijual oleh industri pariwisata ke seluruh dunia.

Program hot deal sebagai paket bundling yang dilakukan oleh pelaku bisnis pariwisata ini akan berlangsung di 18 destinasi yang siap dalam unsur 3A-nya (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) yakni; Sumatera (Medan/Danau Toba, Batam, Belitung, Padang, dan Pelembang); Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Borobudur/Yogyakarta,Solo, Subaya-Bromo-Tengger, dan Banyuwangi); Kalimantan (Balikpapan); Bali; Nusa Tenggara Barat (Lombok); Sulawesi (Makassar/Wakatobi dan Manado); dan Papua Barat (Raja Ampat). “Fokus pasar dalam program VIWI 2018 adalah ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea, Australia, Eropa,Timur Tengah, dan Asia Selatan terurtama India dan sekitarnya,” kata Esthy Reko Astuti yang juga sebagai penanggung jawab pelaksanaan 100 Event Wonderful Indonesia.

Related Posts

Ini Sejumlah Event yang Digelar Jelang Festival Keraton & Masyarakat Adat Asia Tenggara V
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.