Melancongyuk - Kamu pernah dengan perjanjian Malino? Perjanjian yang mendamaikan pertikaian saudara di Maluku dan di Poso. Malino adalah salah satu kawasan yang berada di wilayah administratif Kabupaten Gowa
Landscape kawasan adalah perkampungan penduduk dan pusat ibukota kecamatan diatas gunung. Secara geografis Malino menghubungkan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Sinjai. Karena letaknya yang berada diatas pegunungan, aktivitas warga cenderung ke arah cocok tanam atau bertani. Kontur pegunungan memaksa petani untuk membuat lahan dalam bentuk teras sering, ditambah dengan posisi geografis, Malino tumbuh menjadi kota yang ramai dengan aktivitas penjualan Sayur Mayur yang menyuplai sebagai besar kebutuhan pokok di Gowa dan Makassar.
Kawasan Agrowisata
Sejalan dengan ramainya pedagang yang lalu lalang, Malino tumbuh menjadi kota wisata alam. Saat ini arah wisata malino lebih cenderung ke Agro Wisata yang mengandalkan perkebunan. Di Kawasan terdapat dua jenis wisata kebun yang sangat terkenal, yakni Kebun Teh Malino yang sekarang dikelola oleh pihak swasta dengan menyediakan fasilitas Luxury untuk menikmati sejuknya awan Malino, PT. Malino Highland mengubah bekas perkebunan teh menjadi kawasan wisata terpadu.
Selain wisata alam kebun teh Malino juga terkenal dengan perkebunan Strawberry bermunculan sejalan dengan pencanangan Malino sebagai kawasan wisata terintegrasi. Ada banyak penawaran yang diberikan oleh pemilik kebun dengan harga yang bervariasi. Biasanya dalam harga di hitung perkepala kemudian untuk strawberi yang dipetik ada yang 3 jenis metode pembayaran. Diantaranya adalah dibayar uyntuk setiap satu buah, kemudian ada juga yang dibayar untuk setiap bungkus. Petani disana sudah menyiapkan dua ukuran kemasan, yakni kemasan besar kemudian kemasan kecil.
Kuliner Lokal
Sama dengan daerah di , Malino juga memiliki kuliner khas. Kuliner yang pertama adalah Tenteng, ini makanan khas daerah penghasil gula Aren karena bahannya adalah kacang tanah dan gula merah. Penduduk lokal biasa menyebutnya dengan nama Silverqueen Malino. Kuliner yang kedua adalah Baje, Umumnya baje menyerupai Dodol, namun dibuat lebih berminyak. Jajanan ini adalah warisan budaya malino karena terkenal dapat mengganti energi lebih praktis ketika sedang dalam perjalanan. Kuliner yang ketiga adalah kopi turbuk. Malino terkenal sebagai daerah penghasil kopi arabika, sejenis kopi toraja tetapi ditanam di Malino dan sebagainan daerah Sinjai yang berbatasan dengan Malino. Penduduk lokal mengolah kopi secara tradisional dengan menumbuk biji kopi. Ada yang khas dengan kopi di Malino yakni, Kopi Malino dicampur dengan buah Duji yang menyerupai Pete. Mungkin sebagai orang berpikir ini adalah Kopi Oplosan, Namun kopi dicampur duji ini memiliki cita rasa yang khas.
Kawasan Hutan Pinus
Terletak di daerah pegunungan, Malino juga terkenal dengan kawasan hutan Pinus. Menariknya kawasan hutan pinus ini dikemas dengan berbagai acara, mulai dari Outbound, Menunggang Kuda hingga tempat arena Soft Gun. Jika kamu berkunjung ke Malino, terdapat dua hutan pinus, yang pernah berjarak sekitar 500 meter dari taman makam pahlawan. Di Hutan pinus pertama terdapat wahan outbound pada ketinggian pohon, dikawasan hutan pinus pertama tidak dipungut biaya masuk namun untuk menikmati fasilitas out bond tentunya dikenakan charge. Di Kawasan ini juga terdapat jajanan Dawet khas Malino yang disebut dengan nama Lokal es Cendol.
Pada kawasan hutan pinus yang kedua terletak di setelah 300 meter pasar . Di kawasan ini terdapat lebih banyak fasilitas yang ditawarkan. Untuk tiket masuk dikenakan tarif Rp. 2.000. Didalam terdapat wahana bermain sederhana seperti taman kota. Jika kamu hendak merasakan sensasi menunggang kota, Penduduk lokal menawarkan jasa penunggang kuda. Mengenai harga silahkan kamu tawar menawar, namun biasanya ada tarif flat yang disepakati oleh pengelola.
Spot Wisata di Malino :
* Air Terjun Jodoh (7 km dari ibu kota kecamatan)
* Air Terjun Takapala ( 8 km dari ibu kota kecamatan)
* Kebun Teh (7 km dari Ibu Kota kecamatan)
* Pasar Malino (Pusat Ibu Kota Kecamatan)
* Kebun Strawbery (Disepanjang Jalan Poros)
* Hutan Pinus ( 500 Meter setelah ibu kota kecamatan)
* Tangga Seribu (200 Meter di ibu kota kecamatan)