Tampilkan postingan dengan label Lombok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lombok. Tampilkan semua postingan

Bukit Pergasingan, Termpat Terbaik Menikmati Sawah Warna-warni di Indonesia

Melancongyuk - Pemandangan sawah akhir-akhir ini menjadi tren wisata di Indonesia. Kemunculannya sontak membuat banyak orang membuka mata bahwa pemandangan petak-petak sawah yang selama ini dianggap sepele ternyata juga bisa menjadi background foto yang mengagumkan. Tak kalah mengagumkan, Bukit Pergasingan di Lombok pun kini jadi sawah idaman karena pemandangannya yang cantik.


Bukit ini berada di atas ketinggian 1700 mdpl

Bukit Pergasingan ini berada di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Untuk mencapai desa ini wisatawan membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dari pusat Kota Mataram.

Sesampainya ke desa Sembalun Lawang, wisatawan bisa naik ojek untuk bisa sampai ke pintu pendakian atau berjalan kaki agar lebih sehat dan irit biaya. Tapi karena tinggi bukit ini mencapai 1.700 mdpl maka perjalanan dipastikan cukup sulit dilalui.


Bukit ini biasanya menjadi pilihan para pendaki Rinjani yang ingin melatih fisik mereka. Medannya cukup terjal yakni kemiringan sekitar 70 derajat tapi ketinggiannya tak seberapa jika dibangingkan dengan Gunung Rinjani.

Untuk bisa menikmati pemandangan Bukit Pergasingan ini, wisatawan harus membayar retribusi sebesar Rp 15 ribu.

Pemandangan sawah yang tak bisa dilupakan


Berikut ini pemandangan sawah yang mungkin bisa menjadi gambaran untuk Anda mengenal lebih jauh tentang Bukit Pergasingan.

Berwisata Syariah Di Masjid Hubbul Wathan, Lombok


Melancongyuk - Saat berkunjung ke Lombok, anda akan melihat masjid dengan berbagai ukuran. Maklum, Lombok memang mendapat julukan Kota 1000 Masjid, maka tak heran jika banyak masjid bertebaran di sana.

Di antara seribu masjid yang ada, ada sebuah masjid yang bisa membuat mata terbelalak dengan sebuah masjid yang didominasi berwarna kuning.

Masjid Hubbul Wathan, begitulah nama masjid yang berada di Jalan Udayana No. 2A, Lombok. Berdiri di area seluas 7,5 hektar dan berada di kawasan Islamic Center, Hubbul Wathan sendiri memiliki arti cinta tanah air. Masjid ini memiliki arsitektur berupa gabungan Masjid Nabawi, dengan perpaduan dari masjid-masjid yang ada di Indonesia.

Mahdan, selaku pemandu wisata yang telah bekerja selama tiga tahun bercerita bahwa masjid ini dibangun sejak 2011.

“Sebenarnya sudah sejak lama cikal bakal rencana pembangunan Islamic Center, namun baru bisa direalisasikan ketika gubernur TGP yang sekarang,” ucapnya.

Saat masuk ke area masjid, yang ternyata di sisi kanan dan kiri terdapat eskalator untuk ke lantai dua, sekaligus menjadi tempat sholat pria. Ada pula tangga yang bisa digunakan sebagai alternatif.

Ketika naik ke lantai dua, nampak atap-atap berlafalkan Asmaul Husna. Mahdan juga mengatakan bahwa Masjid Hubbul Wathan sering menjadi tuan rumah kegiatan keadamaan, sebut saja MTQ, milad ulama-ulama sedunia, acara tablig, dan sebagainya.

"Di bawah (lantai satu) ada hall untuk acara-acara besar, seperti resepsi untuk acara pernikahan," ucapnya.

Di lantai tiga, kita dapat melihat bentuk atap yang unik, karena terdapat ornamen batik berwarna putih dan hiasan yang menyerupai bunga.

"Untuk atap, fungsinya ganda, awal pembangunan ini enggak ada (hiasan). PG Sound, selaku EO untuk MTQ 2016 bilang kalau gemanya tinggi. Akhirnya dibuat ornamen untuk memecah suara. Nah, sekarang jadilah peredam suara dan jadi hiasan," papar Mahdan.

Sementara itu, saat naik ke lantai empat terdapat tourism view untuk pengunjung non Muslim yang ingin melihat umat Muslim beribadah atau aktivitas lainnya. Ada kaca tembus pandang yang bisa melihat kegiatan dari lantai empat ke bawah.

Namun sayangnya, kaca itu sedang ditutupi korden berwarna kuning. Kedepannya Mahdani menuturkan akan diberikan ornamen-ornamen untuk mempercantik lantai empat.

Sejak dibuka pada 2013, setiap harinya 400 hingga 500 jamaah menunaikan sholat. Untuk sholat jumat bahkan mencapai 3 ribu jamaah.

Menariknya, tak hanya wisatawan lokal, banyak juga wisatawan mancanegara yang datang berwisata ke Islamic Center. Hal inilah yang membuat masjid ini memang pantas disematkan sebagai 'Kawasan Wisata Syariah'.

"Sudah banyak wisatawan asing yang datang (tahun 2017) hingga 400 orang. Dari Brazil, Malaysia, Belanda, Jerman. Kadang-kadang (mereka datang) dengan travel, kadang datang sendiri," jelasnya.

kumparan juga sempat bertemu dua rombongan wisatawan asing yang tengah berkeliling, yang berasal dari China dan Eropa.

Bahkan untuk wisatawan yang datang dengan pakaian agak terbuka juga akan dipinjamkan baju kurung. Selain itu, masjid ini juga menjadi saksi untuk segelintir orang yang mualaf.

"Belum tercatat, jumlahnya belum diketahui berapa. Tapi selama satu tahun untuk asing ataupun lokal yang menjadi muslim sudah puluhan," ucap Mahdani.

Untuk wisatawan yang ingin datang, nantinya akan membayar infaq sebesar Rp 5 ribu dan ditemani oleh tour guide untuk diajak berkeliling. (Kumparan)

Tertarik berkunjung?