Tampilkan postingan dengan label Flores. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Flores. Tampilkan semua postingan

Flores Timur, Surganya Pencari Virgin Beach


Melancongyuk - Nama Flores semakin naik daun sejak beberapa tahun belakangan. Keindahan pantai dan lautannya tak perlu diragukan lagi.

Sayangnya sebagian besar traveler lebih banyak mengeksplor bagian barat pulau Flores. Padahal pantai-pantai di Flores bagian timur juga tak kalah cantik. Malahan pantainya sepi jadi serasa pantai pribadi.

Bagian barat pulau Flores memang lebih ramai dikunjungi seperti Labuan Bajo yang sering dijadikan starting point menuju ke pulau Komodo. Padahal bagian timur pulau Flores juga sama menariknya.

Untuk menjelajah bagian timur pulau Flores saya putuskan naik pesawat tujuan Maumere, sebuah kota di kabupaten Ende. Pesawat yang saya naiki sempat transit di Denpasar, Bali sebelum melanjutkan terbang ke bandara Frans Seda di Maumere.

Dari Maumere, perjalanan dilanjutkan dengan naik mobil selama 4 jam menuju kota Larantuka. Kota yang berada di kabupaten Flores timur ini terkenal sebagai destinasi wisata religi kristiani dan ramai dengan wisatawan saat perayaan paskah maupun kenaikan Isa Al Masih. Perjalanan ke Larantuka sangat lancar karena jalanan sangat terawat dan mulus.


Ternyata Larantuka tak hanya menarik dikunjungi berkat tradisi Santa Semana, dimana warga mengarak patung keliling kota dan melintasi lautan menggunakan perahu. Kota yang bernuansa kota Portugis di masa lampau ini juga memiliki banyak pantai cantik.

Serunya, pantai-pantai di sekitar Larantuka sangat sepi. Selama 9 hari menjelajah Flores bagian timur, saya hanya melihat beberapa warga setempat berada di sekitar pantai. Itupun karena ada kegiatan kerja bakti. Diluar itu suasana pantai sangat tenang, cocok untuk relaksasi. Bonus lagi, pantai-pantai di Flores timur sangat bersih.

Salah satu pantai yang membuat saya terkesan adalah pantai Waimana yang berada persis di pinggir desa Waimana, kecamatan Ile Mandiri. Air laut disini sangat bersih dan jernih. Di beberapa bagian pantai hutan bakau tumbuh subur. Memberi kesan teduh dan asri di sekitar pantai.


Menghabiskan waktu di pantai Waimana terasa sangat menyenangkan. Bermain air terasa seru karena pantainya bersih. Nongkrong juga asyik karena suasananya tenang. Mengamati kegiatan warga desa pun asyik.

Beberapa orang tampak jogging di pinggir pantai saat sore hari. Anak- anak pun senang bermain di sekitar pantai. Kalau anda suka mencari pantai indah nan sepi dari turis, cobalah mengunjungi Flores bagian timur. Dijamin takjub! (Okezone)

Menelusuri Kelimutu, Danau Ajaib 3 Warna yang Penuh Aura Mistis di Flores

Danau Kelimutu (Foto: Firmanhcf/Instagram)
Melancongyuk - Keindahan alam Nusa Tenggara Timur sudah tak diragukan lagi. Terlihat dari semakin banyaknya traveler yang mengunjungi pulau Komodo, Labuan Bajo dan Wae Rebo. Di samping 3 tujuan utama di NTT, masih ada Danau Kelimutu yang terkenal dengan keindahan warna danaunya yang bisa berubah-ubah.

Traveling ke Flores selalu challenging dan seru karena jaraknya yang lumayan jauh. Flores bisa dituju dengan menggunakan pesawat terbang salah satunya tujuan Maumere dengan transit di Denpasar, Bali. Setelah sampai di kota Maumere, hal pertama yang saya cari adalah tempat bermalam karena perjalanan ke Danau Kelimutu harus dilakukan pada tengah malam.

Perjalanan ke Danau Kelimutu dilakukan dengan menggunakan mobil sewaan. Perjalanan dimulai dari jam 3 malam selama 1,5 jam melintasi jalanan berkelok menuju Gunung Kelimutu. Jam 4.30 akhirnya tibalah saya di depan pintu gerbang Taman Nasional Kelimutu, lokasi Danau Kelimutu berada.

Danau Kelimutu berada di 3 kawah gunung berapi Kelimutu. Kecantikannya terletak pada warna danaunya yang berubah-ubah. Danau pertama berwarna hijau, yang kedua berwarna hijau kemerahan, sementara danau ketiga berwarna coklat kehitaman. Fenomena alam yang unik ini terjadi karena kandungan mineral yang beragam.

Tak cuma tertarik karena kecantikan warna danaunya, banyak traveler yang tertarik mengunjungi Danau Kelimutu juga berkat karena sisi mistisnya. Warga setempat masih percaya perubahan warna danau Kelimutu dikarenakan roh nenek moyang yang diabaikan. Ketiga danau Kelimutu juga diberi nama yang berbeda, yaitu Tiwu Ata Mbupu ( danau roh nenek moyang), Tiwu Nura Muri Koo Fai (danau roh anak muda), dan Tiwu Ata Polo (danau roh jahat).

Setelah mendaki tangga selama satu jam, akhirnya sampailah saya di depan danau Kelimutu. Panoramanya sangat menakjubkan, sepadan dengan perjuangan berangkat sejak tengah malam dan mendaki tangga. Alam Taman Nasional Kelimutu juga masih asri, dipenuhi pepohonan dan cicit burung-burung.

Dari sini saya juga menyaksikan matahari terbit. Sinarnya membuat siluet Kelimutu terlihat lebih indah bak bermandi cahaya. (Okezone)

Unik, Ternyata ada Loh Masjid Terapung di Indonesia


Melancongyuk - Liburan tak melulu pergi ke daerah alam terbuka seperti gunung dan taman. Namun, banyak aktifitas menarik yang bisa dilakukan salah satunya, yakni berwisata religi.

Nah,  di Indonesia, ternyata ada beberapa obyek wisata religi yang tampilannya cukup unik dan wajib di kunjungi yakni masjid terapung.

Sesuai sebutannya, bangunan masjid yang dimaksud memang terapung alias di bangun di atas air sangat unik. Di Indonesia ada tiga masjid terapung yang menjadi destinasi wisata religi, penasaran dimana saja lokasinya?

1. Masjid Al Munawar (Ternate)

Berdiri sebagai salah satu bangunan kebanggaan Kota Ternate, Masjid Al Munawar adalah masjid terapung yang memiliki arsitektur cantik nan elok di setiap sisinya. 

Masjid Al Munawar memiliki luas sekitar 9.512 meter persegi dan bisa menampung hingga 15 ribu jamaah. Menambah kemegahannya, terdapat pula empat menara dengan tinggi 44 meter di sudut-sudut masjid. Dua di antara menara tersebut, dibangun tinggi menjulang dari dasar laut. 

Tidak hanya itu, di beranda masjid, bisa dijumpai pula kolam ikan yang bakal menambah pengalaman wisata ibadahmu di sana.

2. Masjid Arkam Babu Rahman (Palu)

Selain terapung, masjid ini memiliki daya tarik tersendiri buat kamu yang hobi berswafoto. Dimana masjid ini diterangi oleh lampu warna- warni yang terletak di setiap kubahnya.

Lampu ini akan berganti warna setiap saat, sehingga cocok sekali untuk dijadikan obyek foto dan menambah koleksi foto di media sosial kamu.

3. Masjid Amirul Mukminin (Makasar)

Buat kamu yang berencana mengunjungi Makasar, jangan lupa mampir ke Masjid Amirul Mukminin. Masjid ini terletak persis di pinggir Pantai Losari, Makasar.

Karena letaknya yang di pinggir pantai, pada saat air pasang tiba, masjid ini akan terlihat seperti mengapung di tengah lautan.

Tak heran, jika sore menjelang banyak wisatawan yang mengunjungi tempat ini beribadah sambil menikmati suasana senja di pelataran Masjid Amirul Mukminin.

 4. Masjid An Nur (Pulau Flores)

Masjid An Nur, terletak di pedalaman kampung nelayan, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Masjid ini merupakan masjid pertama di Pulau Flores yang dibuat terapung di atas permukaan laut dan menjadi salah satu destinasi wisata islami.

Uniknya, masjid ini memiliki 99 tiang penyangga yang melambangkan Asmaul Husna, nama-nama Allah yang indah, baik, agung, dan mulia. Sedangkan di bagian dalam masjid terdapat empt tiang yang melambangkan empat sahabat Nabi Muhammad SAW.

5. Masjid Al Aminah (Lampung)

Di Lampung, masjid terapung Al Aminah, berlokasi di Pantai Sari Ringgung, yang berada di Desa Sidodadi, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pasarawan.

Keunikan dari masjid ini bisa kita lihat pada halaman depannya. Halaman depan masjid Al Aminah tidak dihiasi bunga atau rerumputan seperti masjid pada umumnya. Tetapi dihiasi oleh ikan-ikan yang terlihat bergerak dan menari ke sana ke mari. (Sportourism)

Indahnya Taman Laut Perairan Meko Flores Timur


Melancongyuk -  Dua objek wisata di Flores Timur, yaitu taman bawah laut di wilayah Perairan Meko Pulau Adonara dan wisata religi di Kota Larantuka akan terus dikembangkan menjadi destinasi unggulan.

"Dua destinasi ini sudah memiliki 'branding' yang cukup kuat, untuk itu kami kembangkan agar menjadi wisata unggulan di Flores Timur," kata Bupati Flores Timur Antonius Gege Hadjon saat dihubungi dari Kupang, Jum'at(2/2/2018).

Ia menjelaskan telah menyediakan anggaran untuk pembangunan fasilitas pendukung di pulau-pulau kecil yang berada di sekitar perairan Meko yang berada wilayah timur Pulau Adonara itu.

"Nanti kita lihat hasil studi apa-apa saja sarana dan prasarana yang akan dibangun di sana untuk tahun ini," kata Mantan Wakil Ketua DPRD Flores Timur itu.

Pemerintah, kata dia, juga mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 juta lebih untuk memperkuat taman laut di perairan tersebut melalui penanaman kembali terumbu karang.

Selain itu, masyarakat yang berada di Dusun Meko juga telah dipersiapkan dengan membentuk dan mendampingi kelompok sadar wisata.

"Pemerintah ingin agar masyarakat setempat bisa melihat peluang ekonomi pariwisata ini, sehingga mereka juga ikut menjaga dan merawat potensi ini dengan baik," katanya.

Menurutnya, wisata bawah laut di Perairan Meko dan sekitarnya sudah memiliki "brand" yang kuat karena menjadi salah satu tujuan pelaksanaan lomba foto bawah laut selain Kabupaten Alor dan Sikka, yang melibatkan para fotografer terseleksi dari berbagai negara.

"Dalam berbagai kesempatan juga wisatawan mancanegara sering berkunjung ke daerah itu dengan kapal-kapal yacht mereka," katanya.

Selain itu, lanjut Antonius, pihaknya juga terus menata Kota Larantuka seperti pembangunan taman-taman doa untuk memperkuat "brand" wisata religi.

Mengingat Kota Larantuka sudah terkenal di mancanegara sebagai tempat pelaksanaan ritual keagamaan "Semana Santa" menjelang perayaan hari raya Paska bagi umat Katolik.

Menurutnya, pasar utama pengembangan destinasi wisata itu diprioritaskan untuk wisatawan domestik sambil terus meningkatkan kerja promosi untuk menarik arus kunjungan wisatawan asing.

"Kalau kita menunggu wisatawan mancanegara kan tidak menentu namun tetap terus dipromosikan, kita utamakan dulu pasar yang di depan mata yaitu wisatawan domestik atau lokal," katanya.