Tampilkan postingan dengan label Australia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Australia. Tampilkan semua postingan

Kota Beracun di Australia Ini Justru Jadi Tujuan Wisata Favorit, Kok Bisa?


Melancongyuk - Pernah dengar soal kota Wittenoom di Australia yang sering disebut sebagai kota beracun? 

Banyak cerita tentang kota-kota mati yang ditinggal penduduknya. Berbagai cerita seram kemudian mengikuti kisah kota tak berpenghuni tersebut. Begitu pula dengan Wittenoom di Australia. Kalau ingin berwisata di tempat yang tak biasa, kota ini bisa jadi pilihan. Buat yag bernyali, kota yang terletak di wilayah barat Australia atau Western Australia ini jadi tempat yang cocok karena banyak cerita mistis yang tersimpan di sana.


Wittenoom konon dulunya adalah kota yang dihuni cukup banyak orang. Hingga terjadi bencana industri yang sangat hebat. Sebuah pabrik asbes mengalami masalah, yakni kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Zat beracun itu dengan cepat menyebar ke seluruh kota dan membunuh sekitar 25% penghuni Kota Wittenoom. Sisanya, penduduk yang terpapar racun dari pabrik asbes tersebut banyak yang mengidap kanker paru-paru.

Karena insiden tersebut, pada tahun 1970 para penduduk meninggalkan kota tersebut. Seluruh fasilitas-fasilitas di kota itu juga terbengkalai, termasuk aliran listrik yang terpaksa dicabut dari tempat itu. Makin lama, gedung-gedung dan rumah yang tak berpenghuni jadi makin terbengkalai. Tak ayal, kesan suram dan menyeramkan jadi lekat dengan Wittenoom.


Saat ini, tumbuhan liar dan bangunan-bangunan rusak di Wittenoom malah jadi daya tarik wisatawan. Bahkan beredar kabar kalau sudah ada orang-orang yang kembali ke Wittenoom, dan berjualan di sana. Meskipun demikian, pengunjung yang datang tetap dihimbau untuk menggunakan penutup hidung atau masker agar terhindar dari zat berbahaya yang mungkin masih tersisa di kawasan Wittenoom.

Kalian berani berkunjung ke kota beracun Wittenoom di Australia, Teens? 

Bagi yang Bernyali, Rasakan Sensasi Naik Kereta dengan Kemiringan 52 Derajat


Melancongyuk - Pernah kah Anda merasakan sensasi naik kereta api berpenumpang dan turun dari ketinggian hingga 52 derajat? Jika belum, maka patut mencoba wahana yang ada di Scenic World Blue Mountain, Katoomba, Australia.

Nama wahananya ialah Scenic Railway, yakni sebuah kereta berpenumpang dengan atap dan sisi kanan serta kiri dilapisi kaca. Kereta yang terdiri lebih dari delapan gerbong ini akan membawa Anda meluncur dari ketinggian sudut kemiringan hingga 52 derajat.

Selama meluncur, Anda akan diajak melihat keindahan hutan hujan tropis di Blue Mountain, lalu menyusuri semak-semak belukar dan masuk ke dalam sebuah goa tua bekas galian tambang. Hmmm… Seru bukan? Mau tau cerita lengkapnya?

Scenic Railway merupakan salah satu wahana yang tidak pernah sepi jika berkunjung ke Scenic World, Blue Mountain, Katoomba, Australia. Setelah membayar tiket masuk, Anda harus rela antri beberapa menit sebelum memulai petualangan di Scenic Railway.

Begitu saatnya tiba, petugas akan mempersilahkan Anda masuk ke dalam kereta dan duduk di kursi yang masih terbuat dari kayu, satu baris kursi bisa diisi dua hingga tiga penumpang. Setelah semua kursi terisi maka pintu kaca bakal tertutup, Anda pun akan diminta untuk menggunakan sabuk pengaman.

Tidak berselang lama, kereta bakal meluncur. Tapi, jangan berpikir bahwa kereta akan meluncur secepat jet coaster. Kereta berjalan tidak terlalu cepat, tujuannya agar Anda merasakan betul kemiringan di dalam kereta sembari melihat keindahan hutan hujan tropis di Blue Mountain.

Setelah meluncur, Anda juga bakal melewati semak belukar lalu masuk ke dalam sebuah goa tua bekas galian tambang. Menikmati wahana ini terdapat dua bagian, Anda bisa menikmati meluncur dari atas ke bawah atau naik dari bawah ke atas. Keduanya sama-sama bikin uji nyali.

Salah seorang petugas bercerita bahwa dulunya kereta itu digunakan secara manual dengan bantuan manusia, hanya berbekal tuas pengereman seadanya untuk menuruni bukit. Kereta itu dulunya digunakan untuk membawa hasil tambang dari atas ke bawah atau sebaliknya. Namun, karena area pertambangan itu sudah tidak aktif lagi, kini digunakan sebagai destinasi wisata.

Tapi, saat ini tidak perlu lagi khawatir, karena kereta yang digunakan saat ini tergolong aman. Pengaturan kecepatan dan pengeremannya pun sudah modern.

Usai menikmati Scenic Railway, Anda juga bisa berkeliling di area bekas pertambangan. Lalu, menikmati keindahan Blue Mountain dengan Skyway atau Cableway.

Australia Kembangkan Wisata Halal untuk Traveler Muslim


Melancongyuk - Australia, sebuah negara yang letaknya tak jauh dari Indonesia ini memang memiliki pesona tersendiri. Negara dengan ibu kota Canberra itu juga menjadi salah satu negara yang banyak didatangi masyarakat Indonesia.

Berbagai faktor menjadi alasan mengapa banyak wisatawan Indonesia datang ke Australia. Misalnya saja karena letaknya yang tak jauh dari Indonesia, memiliki panorama yang indah, hingga mudahnya akomondasi di negara tersebut.

Hal ini dibuktikan dari jumlah pengunjung yang datang ke Australia pada 2017 lalu lebih dari 193 ribu jiwa, tepatnya meningkat sebanyak 7,2 persen dari tahun 2016.

Selain memiliki panorama yang indah, perkembangan wisata halal di Australia pun tengah meningkat pesat. Masyarakat Indonesia yang didominasi umat Muslim kini sudah tak perlu meragukan Negeri Kangguru ini untuk menjadi tujuan destinasi berpelesir.

Scott Walker, Country Manager Singapore & Indonesia, Australia Tourism, mengatakan jika wisata halal di Australia memang tengah berkembang sangat pesat dan cepat.

"Ini dikarenakan Australia sendiri tidak asing dengan budaya halal, budaya Islam, karena di sana (Australia) 'melting pot' banyak budaya-budaya lain yang ada di Australia," ujarnya.


Scott juga menambahkan bahwa pihak Tourism Australia sudah mengirimkan beberapa halal influencer dari Indonesia ke Australia untuk merasakan wisata halal di Australia. Bahkan, Melbourne dan Sydney sudah banyak memiliki destinasi halal. Sedangkan untuk tempat ibadah, Perth kini sudah memiliki kurang lebih 30 masjid maupun musala.

Shamila Othman, PR Manager, South East Asia, Toursim Australia mengatakan jika Sydney, Perth, Brisbane, Melbourne dan sebagainnya kini sudah banyak restoran yang menyajikan makanan halal.

Selain itu, wisatawan juga semakin dimanjakan sejak ada aplikasi Halaltrip.com. Aplikasi ini akan memudahkan para traveler ketika berkunjung ke Australia untuk mencari restoran halal, makanan halal, atraksi halal, hingga tempat ibadah.

"Atau kalian bisa download Halaltrip, di situ kalian bisa lihat tips-tips ke tempat-tempat rekomendasi halal mana saja di kota-kota di Australia," tutupnya.

Semakin tertarik berkunjung ke Australia? (kumparan)

Warna Air Danau di Australia Ini Mirip Permen Karet


Melancongyuk -  Danau Hillier, terletak di Kepulauan Recherce, Australia Barat. Danau Hillier memiliki panjang sampe sekitar 600 meter dan lebarnya mencapai 250 meter.

Menurut berbagai sumber, air yang berada di Danau Hillier merupakan warna permanen. Air dari danau ini berwarna pink.

Danau Hillier berada di pulau terbesar dalam gugus kepulauan Recherche Archipelago di lepas pantai Experance. Dari udara bisa terlihat jelas sebuah danau yang terlihat seperti permen karet berwarna merah muda. Dikutip dari Australia.com, danau pink ini memiliki luas sekitar 600 meter.

Danau Hillier dikelilingi tepian pasir dan lebatnya pohon Paperbark dan Eukaliptus. Diduga akibat badai, suhu udara panas dan sedikit curah hujan menyebabkan perubahan warna yang signifikan pada danau tersebut mempengaruhi algae yang ada di dalam air.

Algae tumbuh di lapisan kerak garam dan di bagian dasar danau terdapat pigmen merah atau beta carotene sebagai bagian dari proses fotosintesis, alhasil menghasilkan kandungan gula yang sangat tinggi.

Penelitian ilmiah menyimpulkan bahwa warna pink yang dihasilkan oleh Danau Hillier bukan dikarenakan alga. Namun warna pink ini murni merupakan keajaiban alam.

Waitomo Glowworm Caves, Gua Cantik Penuh Cacing Bercahaya


Melancongyuk - Selandia Baru terkenal sebagai salah satu negara yang punya keindahan alam yang menakjubkan. Salah satu 'keajaiban' alam yang bisa Anda saksikan saat berkunjung ke Negeri Kiwi ini adalah Glowworm Caves, gua di Waitomo, Pulau Utara yang dipenuhi dengan glowworm alias cacing bercahaya.

Ini merupakan spesies cacing unik yang hanya ada di Selandia Baru. Namanya adalah Arachnocampa luminosa. Cacing dewasanya seukuran nyamuk rata-rata.

Gua ini juga merupakan bagian dari kumpulan gua-gua di Waitomo yang juga terdiri dari Ruakuri Cave dan Aranui Cave.
 
Saat Anda membeli tiket masuk gua istimewa ini., Anda akan langsung dikelompokkan ke dalam grup-grup dengan wisatawan lain. Satu orang pemandu wisata juga akan disediakan untuk tiap grup.


Kala itu, sebelum masuk ke dalam gua, kami difoto terlebih dahulu oleh petugas. Nantinya, foto Anda akan di-edit dan diberi latar belakang gua, seakan-akan Anda sedang berfoto di dalamnya. Anda kemudian bisa membeli foto Anda di toko suvenir.

Itu, karena Anda tidak diperkenankan untuk mengambil gambar menggunakan ponsel atau kamera di dalam gua. Ditakutkan, penggunaan flash akan mengganggu spesies glowworm. Sedangkan mengambil gambar tanpa flash akan percuma, karena gua sengaja dibiarkan dalam kondisi gelap gulita.

Pemandu wisata akan membawa senter untuk membantu penerangan anggota grupnya. Maklum, di dalam gua lantainya licin dan basah. Anda juga akan turun naik tangga mengeksplor seluruh gua.

Sampai di dalam, kami akhirnya melihat cacing bercahaya yang ada di dinding-dinding gua yang berlubang. Yang membuat pengalaman benar-benar menarik adalah ketika kami di minta naik ke perahu untuk menyusuri sungai di bawah gua.

Kami pun benar-benar terpana dengan banyaknya cacing bercahaya yang ada di langit-langit gua. Cahaya mereka berpendar layaknya bintang-bintang di angkasa. Jumlahnya mungkin bukan cuma ratusan, namun ribuan.


Saat menaiki kapal itu, kami hanya menengadah ke atas menikmati pemandangan cantik yang jarang ditemukan. Hanya ada glowworm di tengah kondisi gua yang gelap gulita. Pengunjung juga tidak diperbolehkan bersuara keras.

Suasana yang sunyi senyap dan gelap, dengan pemandangan cahaya dari tubuh cacing-cacing tadi membuat kami serasa berada di galaksi lain.

Bagi yang tertarik untuk berkunjung, tiket untuk orang dewasa dihargai sebesar NZ$51 (Rp508 ribu) dan anak-anak seharga NZ$23.5 (Rp234 ribu). Memang terbilang mahal. Namun, dijamin layak jika dibandingkan dengan pengalaman menakjubkan yang akan Anda dapatkan. (viva)

Destinasi Unik di Australia, Rumah di Bawah Tanah


Melancongyuk - Coober Pedy, sebuah kota kecil di Australia Utara terletak 850 km dari Adelaide. Para penduduk menggali rumah, hotel, pertokoan, gereja dan lainnya. Sebagian besar penduduknya tinggal di lorong luas yang terletak di bawah tanah.

Coober Pedy didirikan pada tahun 1915, berawal dari ditemukannya batu opal untuk pertama kali di daerah pertambangan. Berlokasi di daerah paling tandus di benua Australia, kota ini memiliki suhu udara dan cuaca yang ekstrem. Pada musim panas, suhu di area kota mencapai 40 derajat celcius dan kelembabannya di bawah 20 persen.

Coober Pedy berkembang menjadi salah satu destinasi paling unik di Australia dan dunia. Bila mendirikan rumah di atas tanah, AC menjadi barang yang wajib ada. Berbeda dengan rumah-rumah bawah tanah yang ada di Coober Pedy. Suhu kota bawah tanah ini tetap stabil, sekitar 24 derajat Celcius dan kelembaban tidak lebih dari 20 persen. Begitupun saat musim dingin, udara di kota ini tidak terlalu dingin.

Pada 1981 penduduk lokal bernama Umberto Coro untuk pertama kalinya membuat hotel di kota Coober Pedy. Lebih serunya lagi, tak hanya menginap di hotel, Sahabat Sporto bisa merasakan bermalam di penginapan lain dan rumah-rumah pribadi yang ada di bawah tanah. Kamar dingin, gelap, luas, dan berada di bawah tanah sensasi yang bakal Sahabat Sporto rasakan.

Coober Pedy sudah dilengkapi dengan fasilitas. Fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan oleh wisatawan, seperti toko-toko yang menjual batu opal, arena biliar, bar, kolam renang, museum, gereja, sampai kuburan juga ada di kota bawah tanah ini.