Sensasi Selfie di Wana Wisata Kampung Indian Jember


Melancongyuk - Mengabadikan momentum saat berjalan-jalan di objek wisata dengan swafoto di spot yang menarik sudah menjadi tren bagi semua kalangan, tidak hanya anak muda, namun orang tua pun tidak mau ketinggalan.

Menikmati udara segar di hutan tengah kota sambil berjalan-jalan bersama keluarga saat akhir pekan menjadi salah satu pilihan untuk melepas penat, setelah bekerja selama sepekan dan tentu tidak harus pergi ke luar kota yang menghabiskan banyak biaya.

Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terdapat wana wisata yang dikembangkan oleh Perum Perhutani Jember yang berada di kawasan hutan perkotaan dengan nuansa ala Suku Indian yang merupakan pemukim pertama di Amerika.

Kampung Suku Indian atau yang dikenal dengan "Indian Camp" berada di Desa Kotok, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, atau sekira 25 kilometer dari kota Jember. Objek wisata itu menjadi salah satu tujuan wisata baru yang menyuguhkan suasana hutan kota yang asri dengan nuansa permukiman Suku Indian yang dikemas apik nan menarik untuk memikat wisatawan.

Lokasi hutan kota yang dikelola oleh Perum Perhutani Jember itu memiliki luas sekira 7 hektare yang masih terjaga kondisinya dengan baik dan di dalamnya terdapat kampung Indian yang didesain menyerupai permukiman suku Indian lengkap dengan berbagai spot eksotis untuk swafoto.

Kawasan di sekitar kampung Indian itu sangat asri berupa hutan yang ditata rapi dengan pepohonan pinus yang meghampar hijau dan di sela-selanya terdapat dekorasi Suku Indian yang ada di hutan itu menjadi daya tarik utama, dan tentunya sejumlah spot unik nan menarik menjadi bidikan wisatawan untuk swafoto.

Pengelola wisata Kampung Indian Tria Angantaka Putra mengatakan lokasi tersebut menjadi salah satu objek wisata hutan kota dengan menyediakan sejumlah spot untuk berswafoto ala Suku Indian dengan suasana yang sejuk nan asri.

Konsep Suku Indian dipilih oleh pengelola wisata untuk memadukan keasrian hutan belantara yang masih asli dan berbagai ornamen Suku Indian semakin melengkapi wana wisata yang sejuk nan rindang tersebut, sehingga wisatawan seakan diajak untuk menjadi Suku Indian di kawasan tersebut.

Pengunjung juga bisa menyewa kostum ala Suku Indian dengan sejumlah ornamen dan perlengkapan, seperti busur, panah, kapak, bulu-bulu untuk penutup kepala yang disediakan oleh pengelola, sehingga mereka bisa berkeliling hutan dengan mengenakan kostum tersebut seakan menjadi Suku Indian.

Tidak hanya sejumlah spot swafoto ala Suku Indian yang bisa dinikmati di sana, arena bermain untuk anak-anak juga disediakan di kawasan wana wisata tersebut, sehingga liburan semakin seru bersama keluarga di Kampung Indian yang berada di Desa Kotok, Kecamatan Arjasa tersebut.

Selain berfoto-foto, wisatawan juga bisa berjalan berkeliling areal hutan pinus yang sejuk dan masih asri. Oh ya, jangan lupa menyempatkan pula mencoba sensasi meniti jembatan kayu bernama "Jembatan Cinta" di tengah hutan belantara dengan bergaya ala Suku Indian.

Untuk masuk wisata ke Kampung Indian tersebut, pengunjung hanya dikenai biaya Rp3.000 per orang dan sejumlah aksesoris ala Suku Indian juga disewakan kepada pengunjung yang ingin berswafoto ala Suku Indian.

"Tidak salah kami memilih objek Kampung Indian untuk liburan akhir pekan karena cuacanya cukup sejuk dan asri, serta bisa mengenalkan kepada anak-anak tentang suku Indian yang sering mereka tonton di televisi," kata salah seorang pengunjung, Nurlela Zubaidah.

Menurutnya liburan tidak harus pergi ke luar kota dengan menguras kantong yang cukup banyak karena sejumlah destinasi wisata yang murah meriah banyak ditawarkan di sejumlah desa di Kabupaten Jember dengan keunikan tersendiri dan sensasi yang berbeda dengan daerah lain.

Ia awalnya melihat foto-foto kampung Indian di media sosial dan sepertinya seru berpetualang di sana bersama anak-anak dan kerabat lainnya. Hal itu terbukti anak-anak dan saudaranya sangat berkesan menikmati wisata Kampung Indian yang sangat sejuk nan asri itu sambil mengenalkan tentang berbagai kehidupan Suku Indian.

Banyak spot yang menarik untuk berswafoto di kawasan wana wisata Kampung Indian tersebut dan saat masuk ke objek wisata tersebut terdapat rumah segitiga unik sebagai pintu masuk dan pengunjung akan disuguhi tempat yang didesain menyerupai permukiman Suku Indian yang lengkap dengan ornamen dan pernak-pernik pemukim pertama di Amerika tersebut.

Menurutnya destinasi wisata Kampung Indian menjadi salah satu objek wisata yang paling murah dan terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah, namun sensasi panorama alam yang dipadukan dengan Kampung Indian merupakan objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Ia berharap banyak bermunculan tujuan wisata baru di kota yang berjuluk Kota Pandhalungan itu, sehingga warga Jember tidak perlu jauh-jauh pergi ke Malang atau Surabaya untuk berlibur akhir pekan.

Dongkrak Wisatawan

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember Arif Tjahyono mengatakan jumlah objek wisata di Kabupaten Jember terus mengalami peningkatan secara signifikan selama lima tahun terakhir.

"Tahun 2012 masih tercatat sekitar 30 objek wisata yang tersebar di sejumlah kecamatan, namun tahun ini sudah mencapai 90 lebih objek wisata yang tersebar hampir merata di 31 kecamatan di Jember," katanya.

Menurutnya bertambahnya jumlah objek wisata di Jember tersebut berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang singgah untuk melihat salah satu tujuan wisata di kabupaten yang dikenal dengan Kota Karnaval Dunia berkat Jember Fashion Carnaval (JFC) itu.

Penambahan objek wisata itu hampir menyeluruh, baik wisata alam, buatan, maupun budaya, yang kini dikembangkan oleh masyarakat di masing-masing desa karena banyak objek wisata yang dikelola warga yang bermunculan.

Ia juga senang dengan adanya objek wana wisata Kampung Indian di Desa Kotok, Kecamatan Kalisat, yang menawarkan sensasi swafoto dengan gaya ala Suku Indian dan objek tersebut memang belum ada di Kabupaten Jember.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember itu mendapat laporan bahwa sejumlah pihak seperti Perhutani dan PTPN juga berlomba-lomba untuk membuka destinasi wisata baru bahwa Perhutani akan membuka 20 objek wisata dan PTPN akan membuka enam objek wisata.

Menurutnya sebagian besar objek wisata di Jember dikelola oleh masyarakat, sehingga pihaknya saat ini fokus untuk memfasilitasi dan melakukan pembinaan terhadap objek wisata baru yang dikelola oleh masyarakat di masing-masing desa tersebut.

Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada 2012 tercatat sekitar 700 ribu orang, sedangkan tahun 2017 mencapai sekira 1,5 juta orang yang mengunjungi sejumlah objek wisata di Kabupaten Jember.

Kunjungan terbanyak memang pada kegiatan "Jember Fashion Carnaval" yang digelar setiap tahun oleh Dynand Fariz karena banyak wisatawan asing yang sudah menjadwalkan kunjungannya ke Jember jauh-jauh hari saat momentum tersebut.

“Kami berharap dengan bermunculan destinasi wisata baru di Jember dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jember baik wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga inovasi dan kreativitas masyarakat sebagai warga yang sadar wisata akan terus digencarkan,” ujarnya.

Arif juga mengimbau masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke luar kota untuk berkunjung ke sejumlah objek wisata karena banyak destinasi yang menarik di Kabupaten Jember, sehingga pihaknya terus melakukan pembinaan untuk kelompok sadar wisata dan melakukan sinergi dengan sejumlah pihak untuk perbaikan sarana dan penunjang objek wisata tersebut. Selengkapnya

Related Posts

Sensasi Selfie di Wana Wisata Kampung Indian Jember
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.