Melancongyuk - Gurun Sahara di Afrika yang kita bayangkan adalah panas dan gersang. Ya, gurun terbesar di dunia tersebut memang memiliki curah hujan sangat sedikit, bahkan hampir 360 hari dalam setahun selalu dinaungi oleh panas sinar matahari. Tapi, anggapan soal Gurun Sahara panas dan gersang sepertinya mulai sedikit sirna, lantaran beberapa hari ini ada fenomena langka, Gurun Sahara bersalju.
Fenomena sedikit aneh dan luar biasa ini terjadi di belahan utara Gurun Sahara di Aljazair, dilansir dari CNNindonesia.com (10/1/2018), salju melapisi gurun di wilayah Kota Ain Sefra setebal 40 sentimeter. Permukaan gurun yang tadinya cokelat berubah menjadi putih dalam sekejap.
Turunnya salju di Gurun Sahara ini dilaporkan terjadi kali ketiga dalam 40 tahun terakhir, pada 2017 lalu salju juga sempat turun di kawasan ini.
Menurut Theindependent.co.uk (10/11/2018), fenomena langka ini terjadi lantaran dorongan cuaca dingin dari wiayah Eropa, angin utara berhembus membawa salju hingga ke Sahara. Diketahui Kota Ain Sefra memiliki suhu rata-rata sekitar 37 derajat celsius saat musim panas, dan pernah mencapai rekor terendah -10 derajat saat musim dingin. Ketika salju turun suhu di sini menyentuh angka 4 derajat celsius.
Karena itu, salju yang turun tidak bertahan lama, hanya beberapa jam saja, sebelum meleleh kembali lantaran matahari mulai menyengat.
Turunnya salju di Sahara menarik perhatian khalayak. Banyak orang yang mengabadikan ketika Sahara berubah menjadi putih. Tentu saja semua tidak ingin melewatkan hal yang luar biasa ini, apalagi gradasi warna antara gurun dan salju menghasilkan pemandangan yang sangat cantik.
Berikut adalah foto-foto rupa Gurun Sahara saat tertutup salju awal Januari ini yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Cantik dan Langka, Begini Rupa Gurun Sahara Saat Tertutup Salju
4/
5
Oleh
MIR