Air Terjun Tangga Manik yang berada di pinggiran Sungai Lematang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, menjadi tempat rekreasi baru untuk berlibur.
Saat musim liburan, pesona indah Air Terjun Tangga Manik mampu menyedot hingga 800 pengunjung. Sementara di hari biasa, sekitar 500 pengunjung akan datang ke lokasi ini.
Jika air terjun identik berada di ketinggian di bawah kaki gunung, air terjun satu ini, justru bukanlah merupakan air terjun asli. Pemuda Karang Taruna yang ada di sana, secara bergotong royong menyulap bendungan Sungai Lematang untuk dijadikan air terjun. Di mana pada aliran bendungan sungai dibuat semacam tangga bertingkat empat.
Derasnya arus Sungai Lematang, selanjutnya dialirkan ke arah tangga yang dibuat hingga menyerupai air terjun.
Lokasi Tangga Manik dulunya dikenal sebagai tempat yang angker, dan tak ada wisatawan yang berani mendekat. Tak hanya angker, dulu tempat ini juga dikenal punya kekuatan magis yang kuat. Sehingga tak satu pun warga yang mau datang ke lokasi tersebut.
Febri Hardiansyah, Ketua Pengelola Air Terjun Tangga Manik, mengatakan, bendungan Sungai Lematang telah dibangun pada masa zaman penjajahan Belanda. Selama bendungan dibuat tak satu pun warga yang mau ke lokasi tersebut karena memiliki aura mistik.
“Akhirnya pada Oktober 2017, Karang Taruna desa mempunyai ide untuk dijadikan tempat rekreasi air terjun untuk menarik pengunjung. Alhamdulillah berhasil karena sudah banyak yang datang,” kata Febri, Sabtu, 30 Desember 2017.
Sejak dibuka menjadi tempat wisata, akhirnya cerita seram di air terjun tangga ini mulai memudar. Ditambah lagi dengan gencarnya sosialisasi para Karang Taruna tentang pesona Air Terjun Tangga Manik.
Selain itu, tiket masuk pun tak dikenakan biaya mahal. Dim ana untuk anak di bawah 12 tahun tidak dikenakan tarif. Sementara 12 tahun ke atas dikenakan tiket masuk sebesar Rp2.000-Rp5000.
Selain bisa menikmati air terjun, para pengujnung juga bisa menyusuri Sungai Lematang menggunakan ban yang disewa dari petugas. Derasnya air sungai yang mengalir sering pula dijadikan sebagai tempat perosotan yang asyik bagi pengunjung.
Namun, ada beberapa aturan jika pengunjung datang ke sini. Selain tidak boleh membuang sampah, pengunjung juga dilarang mengambil apapun di lokasi Air Terjun Tangga Manik. Contohnya mengambil akar pohon ataupun batu di lokasi.
"Jika yang berenang di bawah air terjun, harus tetap menjaga aurat. Tidak boleh sembarangan. Karena kita menjaga keamanan juga untuk pengunjung. Sejauh ini masih aman-aman saja," ujarnya.
Ade (21 tahun) salah satu pengunjung mengaku mengetahui lokasi air terjun ini melalui media sosial. Sehingga membuatnya penasaran untuk berkunjung ke sana. Gadis muda ini sebagai warga Lahat pun mengakui, jika lokasi tersebut dulunya memang terbilang angker, berbeda dengan sekarang.
“Dulu di sini hutan lebat sekali, banyak yang bilang ada makhluk halusnya. Sekarang jauh berbeda, dirawat dan dijadikan rekreasi. Saya baru tahu ketika lihat Instagram. Tiketnya murah untuk sekali masuk. Tempat mainnya juga bagus,” kata Ade.
Saat musim liburan, pesona indah Air Terjun Tangga Manik mampu menyedot hingga 800 pengunjung. Sementara di hari biasa, sekitar 500 pengunjung akan datang ke lokasi ini.
Jika air terjun identik berada di ketinggian di bawah kaki gunung, air terjun satu ini, justru bukanlah merupakan air terjun asli. Pemuda Karang Taruna yang ada di sana, secara bergotong royong menyulap bendungan Sungai Lematang untuk dijadikan air terjun. Di mana pada aliran bendungan sungai dibuat semacam tangga bertingkat empat.
Derasnya arus Sungai Lematang, selanjutnya dialirkan ke arah tangga yang dibuat hingga menyerupai air terjun.
Lokasi Tangga Manik dulunya dikenal sebagai tempat yang angker, dan tak ada wisatawan yang berani mendekat. Tak hanya angker, dulu tempat ini juga dikenal punya kekuatan magis yang kuat. Sehingga tak satu pun warga yang mau datang ke lokasi tersebut.
Febri Hardiansyah, Ketua Pengelola Air Terjun Tangga Manik, mengatakan, bendungan Sungai Lematang telah dibangun pada masa zaman penjajahan Belanda. Selama bendungan dibuat tak satu pun warga yang mau ke lokasi tersebut karena memiliki aura mistik.
“Akhirnya pada Oktober 2017, Karang Taruna desa mempunyai ide untuk dijadikan tempat rekreasi air terjun untuk menarik pengunjung. Alhamdulillah berhasil karena sudah banyak yang datang,” kata Febri, Sabtu, 30 Desember 2017.
Sejak dibuka menjadi tempat wisata, akhirnya cerita seram di air terjun tangga ini mulai memudar. Ditambah lagi dengan gencarnya sosialisasi para Karang Taruna tentang pesona Air Terjun Tangga Manik.
Selain itu, tiket masuk pun tak dikenakan biaya mahal. Dim ana untuk anak di bawah 12 tahun tidak dikenakan tarif. Sementara 12 tahun ke atas dikenakan tiket masuk sebesar Rp2.000-Rp5000.
Selain bisa menikmati air terjun, para pengujnung juga bisa menyusuri Sungai Lematang menggunakan ban yang disewa dari petugas. Derasnya air sungai yang mengalir sering pula dijadikan sebagai tempat perosotan yang asyik bagi pengunjung.
Namun, ada beberapa aturan jika pengunjung datang ke sini. Selain tidak boleh membuang sampah, pengunjung juga dilarang mengambil apapun di lokasi Air Terjun Tangga Manik. Contohnya mengambil akar pohon ataupun batu di lokasi.
"Jika yang berenang di bawah air terjun, harus tetap menjaga aurat. Tidak boleh sembarangan. Karena kita menjaga keamanan juga untuk pengunjung. Sejauh ini masih aman-aman saja," ujarnya.
Ade (21 tahun) salah satu pengunjung mengaku mengetahui lokasi air terjun ini melalui media sosial. Sehingga membuatnya penasaran untuk berkunjung ke sana. Gadis muda ini sebagai warga Lahat pun mengakui, jika lokasi tersebut dulunya memang terbilang angker, berbeda dengan sekarang.
“Dulu di sini hutan lebat sekali, banyak yang bilang ada makhluk halusnya. Sekarang jauh berbeda, dirawat dan dijadikan rekreasi. Saya baru tahu ketika lihat Instagram. Tiketnya murah untuk sekali masuk. Tempat mainnya juga bagus,” kata Ade.
Air Terjun Tangga Manik, Tempat Angker Ramai Pengunjung
4/
5
Oleh
MIR