Tampilkan postingan dengan label Maros. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Maros. Tampilkan semua postingan

Sensasi Menantang Nyali dengan Foto di Atas Helena Sky Bridge Setinggi 100 Meter


Melancongyuk - Berjalan di atas jembatan mungkin merupakan tindakan yang biasa. Akan tetapi, bagaimana rasanya berjalan di atas jembatan gantung dengan ketinggian yang lumayan? Belum lagi di bagian bawah terdapat pemandangan taman kupu-kupu yang menarik untuk dilihat. Tentu akan timbul sensasi yang berbeda.

Sensasi tersebut bisa dirasakan bila Anda berkunjung ke Helena Sky Bridge di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Jembatan ini terletak di dalam Taman Nasional Bantimurung dan merupakan yang tertinggi dari beberapa jembatan yang ada. Tingginya mencapai 100 meter dengan panjang sekira 50 meter.

Sejak dibangun Januari tahun lalu, jembatan ini semakin populer karena banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi guna ber-selfie ria. Ya, keindahan pemandangan alam di sekitar jembatan memang menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu udara sejuk karena memiliki banyak pepohonan juga menjadi pilihan bagi wisatawan perkotaan yang jarang merasakan hal tersebut.

Pemandangan lain yang bisa dinikmati adalah ratusan jenis kupu-kupu yang berterbangan. Ada pula kawasan gunung karst Maros Pangkep yang semakin menambah keeksotisan. Melihat keindahan tersebut tidak heran bila banyak wisatawan yang menyempatkan waktu untuk berkunjung dan mengambil foto.

Keberadaan jembatan yang semula hanya sebagai sarana penunjang untuk membersihkan penangkaran kupu-kupu memang menambah minat wisatawan untuk berkunjung. Wisatawan bahkan rela mengantri untuk merasakan sensasi berjalan dan berada di atas jembatan. Maklum saja, pihak pengelola membatasi jumlah wisatawan yang bisa naik ke jembatan yaitu hanya lima orang saja. Alasannya apalagi kalau bukan karena keamanan.

Untuk dapat berfoto di atas jembatan wisatawan harus terlebih dahulu berjalan dari loket pembelian tiket menuju sebuah menara kira-kira 200 meter. Sekadar informasi, tiket masuk untuk naik ke Helena Sky Bridge sekira Rp 20ribuan. Biaya itu sudah termasuk peralatan keamanan sehingga wisatawan tidak perlu khawatir. Jembatan buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 waktu setempat. > Selengkapnya <


Karst Terbesar dan Terindah Kedua di Dunia Ada di Sulawesi Selatan


Melancongyuk - Karst cukup menarik, memiliki keunikan tersendiri. Bentukan dan bentang alam yang khas dengan keunikan flora serta faunanya. Tebing-tebing karst menjulang tinggi membentuk gugusan pegunungan batu gamping.

Selama ini mungkin Sahabat Sporto tahu Karst di Cina Selatan. Ternyata Indonesia memiliki Karst Maros Pangkep, karst terbesar dan terindah kedua di dunia. Kawasan pegunungan karst ini membentang di wilayah kabupaten Maros dan kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dengan luas sekitar 40 ribu hektar.

Keunikan karst Maros-Pangkep terletak pada bentuknya yang seperti menara atau tower yang berdiri sendiri maupun berkelompok membentuk gugusan pegunungan batu gamping yang menjulang tinggi.
Karst Maros-Pangkep bagian dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Tak hanya memanjakan mata, tebing-tebing karst yang menjulang tinggi itu siap memacu adrenalin para pemanjat tebing. Selain itu, terdapat ratusan gua yang siap menantang para penggemar Caving.

Gua di kawasan karst menyimpan kekayaan arkeologi yang tak ternilai harganya. Terdapat beberapa situs peninggalan prasejarah. Sisa-sisa peninggalan manusia prasejarah seperti gerabah, perkakas dari batu, mata panah, cangkang kerang, bahkan di dinding-dinding gua terdapat lukisan-lukisan prasejarah, karya seni yang langka.

Kawasan Karst Maros-Pangkep juga menyimpan kekayaan berbagai fauna langka seperti monyet hitam sulawesi, musang sulawesi, tarsius, ratusan jenis kupu-kupu dan berbagai biota unik yang hidup di dalam gua. Selain itu, kawasan semacam ini juga berfungsi sebagai penyimpan air bawah tanah yang dimanfaatkan sebagai sumber mata air bagi masyarakat di sekitarnya terutama pada musim kemarau. Hal ini karena di dalam gua terdapat jaringan aliran sungai bawah tanah. (Sportourism)