Tampilkan postingan dengan label Norwegia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Norwegia. Tampilkan semua postingan

Pulau Lofoten, Pulau Terpencil di Norwegia yang Jadi Surganya Pecinta Fotografi



Melancongyuk - Di beberapa negara, pulau-pulau yang terpencil biasanya tidak banyak dikenal orang. Mereka cenderung mengenal pulau wisata yang dikunjungi banyak wisatawan asing tiap harinya. Tapi beda dengan pulau terpencil yang ada di Norwegia ini yang justru menjadi surga bagi mereka para pecinta fotografi. Pulau ini bernama Pulau Lofoten. Terletak di atas lingkaran Arctic yang ada di sebelah barat laut Norwegia, pulau ini menawarkan keindahan pantai pasirnya, kabin-kabin dengan warna merah menggemaskan serta teluk yang terbuat dari lelehan gletser yang tidak tersedia di pulau-pulau lain. Nah, di Pulau Lofoten ini ada beberapa tempat juara yang jangan sampai kamu kelewatan pas kamu mau mendapat spot foto alam terbaik. Simak ya. 

1. Melakukan road trip di Lofoten 


Pulau Lofoten mempunyai banyak jembatan dan terowongan yang menghubungkan satu tempat dan tempat yang lain yang bisa kamu jelajahi. Dengan road trip ini kamu bisa melewati pegunungan berselimut salju dengan pepohonan di kaki gunung. Gila, kamu nggak akan menyangka kamu bisa menjelajahi tempat sekeren ini. Tapi ketika kamu ingin melakukan road trip di saat musim dingin kamu harus hati-hati banget karena kondisi cuaca di sana mudah berubah dan berkendara bisa jadi hal yang sangat berbahaya. 

2. Mengunjungi desa A


Dibaca dan dieja dengan kata “Aw”, desa yang kecil ini sangat terkenal loh! Desa ini terletak di ujung selatan semenanjung Lofoten. Nggak sedikit orang yang rela mengunjungi tempat ini menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berfoto di desa ini. Desa yang terletak di bawah gunung ini mempunyai latar yang bagus banget untuk foto-foto nih. 

3. Menghabiskan waktu di Pulau Hamnoy


Nah, kalau kamu mencari tempat buat berfoto-foto yang paling ikonik di Lofoten, Pulau Hamnoy jawabannya. Pulau Hamnoy adalah sebuah pulau kecil dan juga desa yang terletak di dekat teluk yang terbuat dari lelehan gletser yang disebut Reinefjord. Di pulau ini ada kabin-kabin kayu berwarna merah, tentunya dengan pegunungan besar sebagai latarnya, yang kamu bisa tinggali. Kabin-kabin ini disebut Eliassen Rorbuer. 

4. Mendaki Pantai Kvalvika 


Pantai Kvalvika adalah pantai yang jauh yang ada di ujung Moskenesøya. Kenapa disebut mendaki? Karena kamu harus menghabiskan setidaknya 1 jam mendaki melewati pegunungan untuk bisa menginjakkan kaki di salah satu pantai terindah. Di musim dingin pasir pantai akan tertutup salju sedangkan di musim panas kamu bisa berkemah di sana. Tapi meskipun pantai ini tertutup salju, masih keren banget loh! 

5. Menginap di Kabin Rorbuer

Bisa dibilang gaya arsitektur khas Pulau Lofoten adalah adanya kabin-kabin rorbuer. Kabin ini mengubah lanskap yang biasa saja menjadi spot foto yang Instagenic banget. Awalnya kabin ini dibuat untuk melindungi para nelayan dan hasil laut mereka. Sekarang kabin ini sudah beralih fungsi menjadi tempat menginap berwarna cantik untuk para turis meskipun terhitung mahal. 

6. Menikmati matahari terbenam


Karena letaknya yang ada di sebelah utara Lingkaran Arctic, tentinya banyak hal yang bisa dinikmati dan diabadikan di balik lensa kamera. Di Pulau Lofoten ini kamu bisa menikmati matahari terbit dan matahari tenggelam yang bertahan selama berjam-jam yang nggak cuma mengubah warna langitnya saja tapi juga warna tanah dan lautnya.
Bagi kamu yang hobi banget traveling photography, Pulau Lofoten ini bisa jadi salah satu destinasi wisata yang nggak boleh dilewatkan. Kapan lagi bisa melihat semua keindahan alam di satu tempat? 

Norwegia Punya Toilet Berpemandangan Fotogenik

Ilustrasi
Melancongyuk - Di saat Indonesia baru mau membangun banyak toilet umum demi kenyamanan turis, Norwegia sudah selangkah lebih maju dengan membangun toilet umum yang berpemandangan indah. 

Berada di Gildeskål, dekat kawasan Norwegian Scenic Route Helgelandskysten, toilet umum ini berbentuk minimalis dengan atap bergelombang.

Saat malam tiba, cahaya dari dalam bilik bakal bersinar terang. Dari kejauhan, bangunannya malah mirip hotel.

Norwegian Scenic Route Helgelandskysten selama ini memang menjadi lokasi favorit yang dikunjungi untuk menikmati fenomena alam Cahaya Utara. 

Keberadaan toilet umum tentu saja sangat dibutuhkan oleh turis yang datang ke sana. 

Dari titik toilet umum, pengunjung bisa melihat pemandangan pantai yang dibingkai oleh pegunungan es. 

Selain toilet umum, di sekitarnya juga ada komplek pertunjukkan terbuka dan tempat parkir mobil.

Dikutip dari Lonely Planet, pemerintah Norwegia berencana untuk memperbanyak toilet umum seperti ini di kawasan lain yang juga sering dikunjungi turis, seperti Ryfylke, Hardangervidda, Helgelandskysten, Andøya dan Lofoten.

Norwegia sepertinya memang gemar membangun toilet umum di tempat yang berpemandangan indah. 

Sebelumnya, toilet umum di Aurland juga mendapat predikat serupa.

Bedanya, toilet umum di sini berada di pinggir tebing terjal yang berpemandangan langsung ke arah pegunungan. 

Saat duduk di kloset, pengunjung bisa melihat pemandangan di sekitarnya dari ketinggian. (CNN)

Unik, Kota Ini Tak Dapat Merasakan Sinar Matahari


Melancongyuk - Selama enam bulan, kota ini bahkan tak mendapat sinar matahari. Langitnya cerah, namun kotanya gelap, bisakah?

Bukan tanpa alasan Kota Rjukan di Norwegia, Eropa Utara ini tak memperoleh matahari selama enam bulan dalam setahun. Tepatnya saat musim dingin di bulan September hingga Maret.

Ternyata hal ini disebabkan oleh posisi kota yang jauh dibawah lereng di bawah pegunungan yang sangat tinggi. Sehingga matahari di kota ini hanya bisa dilihat, namun tak dapat dirasakan hangatnya.
Pegunungan yang menghalangi sinar matahari ini membuat Kota Rjukan unik. Namun, pendiri kota ini, Sam Eyde, membuat sebuah ide. Pada 1913, Ia memiliki ide untuk merancang cermin raksasa di atas gunung.

Harapannya, cermin tersebut memantulkan sinarnya hingga sampai ke daratan Kota Rjukan. Bukan tanpa kendala, justru pembuatan cermin ini terhalang oleh biaya. Hingga akhirnya, pada 2013, masyarakat terus berinovasi dan menambah modal, berdirilah cermin raksasa ini.


Cermin raksasa yang menjadi ”sumber cahaya” di Kota Rjukan ini pun dipasang berukuran 17 meter persegi di lereng gunung setinggi 450 meter. Cermin ini dapat memantulkan cahaya ke Rjukan hingga jangkauan 600 meter persegi.

Cermin ini jadi solusi kota dikala musim dingin tiba. Jadi, warganya tak perlu pergi ke tebing untuk merasakan sinar matahari yang sesungguhnya.

Walau bukan sebagai kota wisata, melainkan daerah industri, kota ini cukup dikenal penduduk seluruh dunia. Karena keunikkannya tak mendapat sinar matahari dalam enam bulan tersebut. Gelap-gelapan di negeri orang mungkin bisa jadi pengalaman menarik. (Sportourism)