Tampilkan postingan dengan label India. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label India. Tampilkan semua postingan

Menikmati Musim Mekar Bunga Tulip di India


Melancongyuk - Musim semi telah dimulai di India, tepatnya di Taman Tulip Indira Gandhi Memorial. Sama seperti di Belanda, di taman seluas 30 hektare ini Bunga Tulip tumbuh bermekaran.

Taman Tulip Indira Gandhi Memorial berada di kawasan Srinagar, dekat dengan kaki pegunungan Zabarwan dan Danau Dai. 

Taman bungan ini diresmikan sejak tahun 2007 sebagai usaha untuk mengembangkan pariwisata di Desa Kashmir.

Taman Tulip Indira Gandhi Memorial juga disebut sebagai taman Bunga Tulip terluas di Asia. 

Dikutip dari Travel and Leisure pada Senin (26/3), ratusan pengunjung memenuhi taman bunga ini untuk menikmati musim mekar Bunga Tulip yang tumbuh beraneka warna, mulai dari putih sampai ungu.

Pengelola taman mengatakan bahwa ada sekitar 1,25 juta batang Tulip yang mekar pada tahun ini.

Dari unggahan foto dan video para pengunjung di media sosial, terlihat Bunga Tulip yang bermekaran menghampar bagaikan karpet berwarna genit.

Bunga Tulip hanya mekar sekali dalam setahun. Saat musim mekar, bunga-bunga ini hanya bertahan selama dua minggu.


Bunga bernama latin Tulipa ini biasa tumbuh di kawasan yang bersuhu dingin. Jika suhu memanas, musim mekarnya akan berlangsung lebih pendek. 

Di Belanda, tepatnya di Amsterdam, pemandangan musim mekar Bunga Tulip bisa dinikmati turis di Taman Keukenhof. Turis yang ingin datang ke sini bisa naik kereta sampai Stasiun Haarlem, Leiden, atau Schiphol.

Taman yang berada di kawasan Lisse ini juga menjadi salah satu taman bunga terluas di dunia.

Dengan luas sekitar 32 hektare, taman bunga ini menjadi lahan tumbuh sekitar 7 juta batang bunga.

Bunga Tulip di sini biasanya mekar di bulan April.

Selain musim mekar, penduduk Belanda juga bakal merayakan hari ulangtahun sang raja, yang disebut King's Day, di bulan ini.


Jantar Mantar Jaipur, Bukti Ketertarikan Raja India pada Astronomi


Melancongyuk - Ingin berkunjung ke India tapi enggan terlibat kemacetan kota? Jaipur adalah jawabannya. Selain City Palace dan Jal Mahal, Jaipur punya kompleks bangunan yang dapat mengukur waktu, memperkirakan posisi benda langit hingga menghitung datangnya gerhana. Ya, kamu bisa menemukannya di Jantar Mantar, Jaipur.

Jantar Mantar dibangun oleh Maharaja Sawai Jai Singh II pada 1724-1735. Namun sang raja tak hanya membangun satu melainkan lima Jantar Mantar, yakni di New Delhi, Jaipur, Ujjain, Mathura, dan Varanasi. Jantar Mantar di Jaipur adalah yang terbesar dan paling utuh.


Jantar Mantar Jaipur terdiri atas 20 instrumen utama yang memiliki fungsi dan nama berbeda. Salah satu yang terkenal adalah Samtrat Yantra, jam matahari terbesar di dunia dengan tinggi 27 meter. Tingkat akurasi dibandingkan dengan jam lokal mencapai dua detik. Adapula Dhruva Yantra untuk menghitung posisi 12 simbol zodiak dan lain-lain.

Dilansir situs resmi UNESCO, Jantar Mantar Jaipur ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia karena merupakan observatorium paling signifikan, komprehensif dan paling dilindungi di India. Situs itu juga menunjukkan betapa canggihnya keterampilan astronomi dan konsep kosmologis pada periode Mughal.

Jantar Mantar Observatory. (Foto: Dok. AirAsia X)
Meski telah didirikan sejak abad ke-18, Jantar Mantar Jaipur baru ditetapkan sebagai Bangunan Nasional India pada 1948. Observatorium itu pernah rusak parah hingga kemudian direkonstruksi pada 1901. Instrumen Jantar Mantar dibangun dari bebatuan alam lokal yang dilapisi marmer khusus. Di dalamnya  terkandung material perunggu yang dapat mempengaruhi akurasi perhitungannya.

Cerita Seram dari Pemandian Air Suci di India


Melancongyuk - Namanya Galta Ji Temple. Tempat ini merupakan sekumpulan bangunan tempat ibadah orang India yang terletak diantara tebing batu cadas Aravali Hill. Lokasi tepatnya di Khania Balaji, sekitar 10 Km dari kota Jaipur, Rajasthan, India. 

Sering juga orang menyebut dengan nama Monkey Temple (Khole Ke Hanuman Ji) karena komplek bangunan ini dihuni banyak sekali monyet yang dikeramatkan.

Salah satu kuil monyet ditempat ini namanya Galwar Bagh. Sebenarnya nggak cuma monyet saja yang dikeramatkan di tempat ini, tapi sapipun juga dibuat hidupnya enak, nyaman dan mulia disini.

Sebagai tempat suci warga India, sudah tentu banyak sekali benda yang dikeramatkan selain monyet dan sapi. Yang sangat terkenal dan menjadi tujuan para pengunjung adalah kolam besar berisi 'Air Suci' yang katanya berasal dari mata air yang mengalir dari bukit bukit disekitarnya.


Pada hari hari besar keagamaan tertentu, semua orang India tumplek-blek datang dan mensucikan diri di kolam ini. Kalau nggak salah ada tujuh kolam pemandian besar berundak dari yang paling Maha'suci' sendiri terletak diatas dan paling bawah sendiri dengan kualitas ke'suci'annya masuk kategori 'pas pasan'.

Yang jelas warna airnya hijau-hijau tua seperti berlumut, dan katanya nggak pernah kering dari jaman dulu. Gimana bisa kering, dikuras dan dibersihkan saja sepertinya nggak pernah dan itu terlihat dari warna airnya yang hijau dekil. 

Monyet-monyet yang menghuni bangunan kuil di sekitar kolam inipun terlihat juga ikut ikutan gembira ria nyemplung dan mandi di kolam ini. Sapi katanya juga dimandikan di kolam ini, tapi saya tidak melihat sendiri saat itu.

Saat saya datang, kolam pemandian yang paling atas sedang dibuka untuk umum sedangkan kolam lainnya ditutup. Nama kolamnya Galta Kund. Kolam ini katanya kolam yang paling suci dan nggak pernah kering. Baik laki laki maupun perempuan mandi bareng ditempat yang sama, nggak ada pemisah sama sekali tetapi yang perempuan mengelompok sendiri di kolam sebelah kiri. Mungkin risih kalau membaur dengan yang laki laki.


Cukup lama saya mengamati orang India sedang mandi dan saya langsung bisa menyimpulkan. Ternyata, sebagian besar lelaki India itu celana dalamnya cuma cawet atau kolor. Bahannya semacam kain karung tepung terigu seperti yang sering dipakai kakek saya waktu jaman perjuangan 1945.

Jarang yang terlihat ada laki laki yang memakai celana dalam modern merk Rider, Hings, GTMan atau Speedo. Mungkin ini pengaruh dari Mahatma Gandhi yang selalu menganjurkan memakai produk tenun buatan sendiri.

Yang wanita ternyata juga sama saja. Di balik kain Saree yang menutupi tubuhnya, tidak ada satupun yang terlihat memakai Bra Modern merk Triump, Sorella atau semacamnya. Begitu kain Saree dibuka ternyata yang terlihat Bra model kuno dan celana dalam kolor tepung terigu yang sering dipakai nenek nenek jaman baheula.

Bra-nya seperti baju biasa tanpa busa padding atau bahan elastis yang kencang. Sepertinya wanita India juga patuh mengikuti anjuran Mahatma Gandhi untuk menjahit dan menenun sendiri pakaian dalamnya.


Kalau anda sering nonton film Bollywood, tentu anda kenal dengan artis cantik Priyanka Chopra dan aktor ngganteng Shahrukh Khan. Nah, meskipun mereka cantik dan ngganteng, percayalah bahwa pakaian dalamnya pasti hasil tenun lokal dari bahan kain katun seperti karung tepung terigu.

Bikini sexy yang dipakai Priyanka Chopra di film-film Bollywood itu hanyalah iklan promosi dari perusahaan bikini Eropa/Amerika yang ingin menembus pasar India. Susah memang menembus pasar India kalau penduduknya sudah terlanjur cinta produk dan desain dalam negeri sejak jaman kolonial. Percayalah ...., atau buktikan sendiri di Galta Ji Temple Jaipur. (Ardisfamily)

Berani Plesiran ke Pulau Hantu di Laut India?


Melancongyuk - Pulau Ross, adalah sebuah pulau terpencil bekas pendudukan Inggris di Kepulauan Andaman, India. Pulau ini merupakan bagian dari kelompok  572 pulau tropis, di mana hanya 38 pulau yang berpenghuni.

Dilansir BBC, Pulau Ross adalah kota hantu yang sangat menarik. Di pulau ini masih ada sisa-sisa pemukiman Inggris abad ke-19 yang terbengkalai. Pemukiman ini sudah berpenghuni sejak 1940-an, dan telah direklamasi oleh alam.

Terlihat reruntuhan bungalow mewah, sebuah gereja besar, ballrooms, bahkan pemakaman, telah diliputi oleh pohon-pohon liar.

Berdasarkan sejarah, pada 1857, Kerajaan Inggris memilih pulau dengan luas sekitar 300 meter persegi ini sebagai lokasi penghukuman para pemberontak India. Saat Inggris tiba pada 1858 dengan 200 narapidana India, pulau ini ditutupi hutan purba yang tak dapat ditembus. 


Para tahanan dihukum untuk membersihkan hutan lebat, sementara para tentara tetap berada di kapal. Saat teritori kolonial meluas, narapidana dipindahkan ke penjara dan barak di pulau-pulau tetangga. Sedangkan Pulau Ross menjadi markas administrasi, sekaligus pemukiman eksklusif bagi para pejabat militer berpangkat tinggi dan keluarga mereka.

Rumah-rumah mewah penuh perabotan dibangun, halaman rumput terawat, dan lapangan tenis dibangun, bersama dengan gereja, pabrik pemurnian air, barak militer, dan sebuah rumah sakit. Sebuah pembangkit tenaga listrik berbahan bakar diesel pun dibangun untuk menerangi pulau.

Pada 1942, invasi Jepang memaksa pasukan Inggris meninggalkan pulau tersebut. Meski beberapa tahun kemudian kembali berada di bawah kekuasaan Inggris setelah perang berakhir. 


Namun tidak lama setelah itu India memperoleh kemerdekaannya. Setelah itu pulau ditinggalkan tak penghuni sampai Angkatan Laut India mengambil alih pada 1979.

Kini sudah hampir 80 tahun, Pulau Ross tertutup oleh hutan dan terlupakan. Kini hanya terlihat hutan lebat mengambil alih reruntuhan gedung-gedung dan burung-burung bertengger di atas pohon. 

Serunya Melempar Serbuk Warna-warni di Festival Holi India


Melancongyuk - Umat Hindu merayakan Festival Holi di sebuah kuil di India yang berlangsung Minggu (25/2/2018) dan Senin (26/2/2018).

Festival Holi merupakan hari besar agama Hindu yang berasal dari mitos. Konon, diceritakan bahwa Krishna yang berkulit gelap cemburu melihat Radha yang memiliki kulit putih dan mengatakan bisa mengubah warna kulit Radha dengan mewarnainya.

Warna-warna terang yang digunakan pada festival ini dipercaya melambangkan energi, kehidupan, dan datangnya musim semi.







Cantiknya Hawa Mahal, Tempat Putri India Bebas Mengintip 'Dunia Luar'


Melancongyuk -Salah satu spot yang harus kamu kunjungi ketika pergi ke Kota Jaipur, India, adalah Hawa Mahal. Istana berwarna pink ini menjadi landmark di Ibu Kota Rajasthan tersebut, sehingga kota ini memiliki julukan Pink City.

kumparanTravel bersama AirAsia X dan Rajasthan Tourism berkesempatan mengunjungi istana ini pada Rabu (7/2). Pemandu wisata setempat, Rajhi, menyebut Hawa Mahal dibangun pada abad ke-17 di bawah kekuasaan Maharaja Sawai Pratap Singh. Kala itu, para perempuan keluarga kerajaan dilarang memunculkan diri di hadapan publik tanpa penutup wajah. Oleh karena itu, Maharaja Sawai Pratap Singh membangunkan istana untuk mereka, yang berbentuk mahkota Dewa Krishna.

Istana yang terletak di jantung Kota Jaipur ini dibangun dengan batu pasir berwarna merah dan pink. Hawa Mahal merupakan karya arsitektur megah dan rumit dengan 953 jendela kecil atau jharokhas yang dipenuhi ornamen cantik.


Jharokhas dirancang sedemikian rupa sekaligus sebagai ventilasi, sehingga istana tersebut tetap sejuk, termasuk saat musim panas. Uniknya jharokans juga dirancang agar para putri dan istri raja bebas mengintip tanpa ketahuan dari luar.

"Melalui jharokhas, para putri dan ratu kerajaan dapat menyaksikan aktivitas warga dan perayaan festival di jalanan, tanpa terlihat dari luar," ujar Rajhi.

Hawa Mahal menjadi spot foto wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Jaipur. Banyak wisatawan mengira sisi bangunan yang terlihat dari jalan raya dan dijadikan objek foto tersebut adalah bagian depan Hawa Mahal, padahal bagian tersebut merupakan sisi belakang.