Menengok Kemisteriusan Curug Genting yang Eksotis


Melancongyuk - Curug Genting sudah menjadi pelopor ikon wisata air terjun sejak beberapa tahun lalu. Meski harus menempuh jarak puluhan kilometer dari Batang, Curug Genting punya eksotisme sendiri yang memikat dan menantang bagi pengunjung.

Curug Genting, mendengar namanya pasti anda sudah membayangkan jika suasana di sana yang begitu genting. Namun Genting sendiri merupakan bahasa setempat yang berarti gua. Pasalnya di lokasi ini ada gua alam dengan kedalaman lebih kurang 17 meter yang di dalamnya mengalir air bersih di sela-sela batu-batu yang berserakan.

Akses menuju Curug Genting sendiri terbilang cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Batang. Terletak di Desa Bawang Kecamatan Blado perjalan harus ditempuh sekitar kurang lebih 30 kilometer melewati jalur utama Batang-Bandar-Blado. Sampai di Desa Bawang, perjalanan pun masih menyisakkan sekitar beberapa kilometer untuk menuju lokasi parkir.

Jalanannya sudah beraspal, meski begitu kondisinya cukup jauh dari kata mulus. Bahkan di setengah perjalanan akhir kondisi jalan makadam cukup mendominasi. Akibatnya, tubuh dipaksa bergoyang-goyang ketika menelusuri jalan dengan berkendara.

Beruntung, pemandangan sepanjang jalan mampu menyegarkan mata. Hamparan hutan pinus pun siap memanjakan mata dan menarik minat anda untuk berswafoto. Pasalnya curug ini terletak di petak 49 derajat hutan lindung tertutup (HLT) RPH Kembanglangit, BKPH Bandar, memiliki luas sekitar tujuh hektare dan dikelola lewat kerja sama antara Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur dan Pemkab Batang.

Terlebih, kurang lebih satu kilometer menuju lokasi pemuda setempat telah menyulap hutan pinus tersebut menjadi wisata gardu pandang. Spot wisata ini tentu tak boleh dilewatkan. Khususnya bagi anda yang ingin eksis di media sosial lewat foto berlatar belakang perbukitan khas Batang Selatan.

Untuk masuk ke wisata Curug Genting, pengunjung dikenakan biaya Rp5.000 per orang. Sedangkan untuk parkir, pengelola wisata, yakni Pokdarwis Agung Lestari mematok tarif Rp2.000 untuk motor, dan Rp5.000 untuk mobil.

Dari area parkir kita akan menaiki sedikit anak tangga, dan kemudian kita akan tiba di gapura. Kesan misterius bakal sedikit kita rasakan ketika melewati gapura. Dimana gapura ini berbentuk kepala Betara Kala dengan sentuhan tulisan aksara jawa yang bertuliskan “Wening Manjing Gapuro Tunggal”.

Ketika kita memasuki gapura tersebut, rasanya kita seperti masuk ke dalam mulut Betara Kala. Masyarakat sekitar pun percaya jika kita sudah masuk ke dalam kita harus memasrahkan diri kepada Tuhan yang maha esa. Sehingga dapat kembali pulang dengan selamat melewati mulut Betara Kala kembali.

Usai memasuki gapura tak lama kita bakal menemui jalur menuju gardu pandang. Spot ini tak boleh ketinggalan untuk disinggahi, pasalnya di sini kita bisa menyaksikan keindahan curug yang merupakan aliran dari Sungai Andong Sili ini. Bagi anda yang mungkin kurang fit atau ragu untuk menuruni sekitar 447 anak tangga, berfoto di sini saja sudah bisa menjadi kepuasan tersendiri. Pasalnya dari atas pemandangan Curug Genting bak kolam air yang dikelilingi rimbunan pohon. Begitu menggoda untuk diabadikan.

Tapi rasanya kepalang tanggung jika hanya bisa memandangnya dari atas. Meski jalur menuju curug cukup menurun tajam, keindahan yang ditampilkan dari atas sangat menggoda diri untuk menyusuri setapak demi tapak ratusan tangga.

Rasa tak sabar pasti datang saat kita menuruni anak tangga. Tapi ingatlah untuk tetap berhati-hati. Apalagi ketika hujan anak tangga yang sudah berlumut itu lebih licin dari biasanya. Lebih dari itu pemandangan rerimbunan aneka pohon juga sayang untuk dilewatkan.

Jika lelah, di tengah perjalanan juga ada juga tempat istirahat yang bisa anda gunakan untuk melepas penat. Tak jauh dari situ anda juga akan bakal menemukan diding batu yang eksotis saat melanjutkan perjalanan. Dan tinggal beberapa puluh anak tangga lagi anda akan berjumpa langsung dengan curug setinggi kurang lebih 45 meter tersebut.

Keindahan Curug Genting tak dapat dipandang sebelah mata. Dominasi batu-batu besar di aliran sungainya menjadikan pemandangan yang apik. Di samping itu dinding batu di sekitar curug menjadikan pemandangan lebih eksotis.

“Kalau di sini kalau bisa jangan pipis sembarangan mbak. Apalagi di dekat air suci, nanti katanya ndak bisa pulang ke rumah. Kami sudah sediakan toilet, meski belum ada musala di sini,” terang pengurus pokdarwis Angung Lestari, Kasmari didampingi Oyid.

Hari-hari biasa, curug ini mampu menarik sekitar 20 puluh pengunjung. Jumlahnya bisa naik dua kali lipat jika akhir pekan. Dan paling ramai ketika libur lebaran. Jumlahnya bahkan dapat menembus 2000 pengunjung.

Related Posts

Menengok Kemisteriusan Curug Genting yang Eksotis
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.