Liburan Akhir Tahun di Desa Wisata "Kampung Bocah", Anak Asyik Bermain yang Dewasa Bernostalgia

 
Mau liburan sekolah atau liburan akhir tahun? Dengan rombongan sekolah atau keluarga? Datang saja ke Desa Wisata Temon, Pandowoharjo, Sleman, Jogjakarta.

Desa Wisata yang berjarak 10 kilometer ke utara dari pusat Kota Gudeg ini, cocok untuk rombongan keluarga dengan anak-anak. Ini karena Desa Wisata Temon merupakan "Kampung Bocah". Atraksi wisata yang disajikan sangat ramah anak.

Di desa wisata ini berbagai macam dolanan anak tradisional bisa dinikmati. Dengan paket live-in maupun kunjungan sehari, pengunjung bisa bermain aneka permainan anak tradisional, di samping aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan dan pengolahan hasil bumi, serta susur sungai.

Dolanan yang ada bukan mainan di gadget. Melainkan mainan yang membuat anak-anak berinteraksi dengan teman-temannya secara intens. Misalnya Gobak Sodor, jamuran, main egrang dan sejenisnya.
Suasana khas desa di Sleman sangat terasa di Desa Wisata Temon. Halaman yang lapang, rumah Joglo atau limasan dan pepohonan menghijau. Sehingga saat bermain di halaman terbuka pun tetap nyaman, tidak terlalu panas diterpa sinar matahari.

Menurut Pengelola Desa Wisata Temon Ipong Suhardiyanto, desa wisata "Kampung Bocah" ini dilaunching oleh Bupati Sleman Sri Purnomo pada tahun 2013. "Tujuan utamanya mengangkat dolanan bocah tradisional tetap eksis dan lestari," ujar Ipong.

Pengelola Kampung Bocah ini terus berbenah dalam memberikan pelayanan. Termasuk menyediakan layanan fasilitas homestay, joglo dan limasan, sanggar seni, lapangan, serta warung cenderamata. Ada 33 rumah yang siap sebagai homestay dengan kapasitas tamu hingga 120 anak.

Selain kekhasan dalam hal atraksi, Desa Wisata Temon juga memiliki kekhasan dalam hal sajian makanan atau kulinernya. Desa Wisata yang berdekatan dengan Rumah Makan Jejamuran yang ngehits di Jogja ini, juga punya menu khas Sate Jamur dan Kripik Usus.

Sedangkan sayuran yang disajikan untuk tamu juga sayuran khas Ndeso seperti oseng Mbang Kates (bunga pepaya), oseng daun pepaya, mangut lele dan sayur nangka.

"Selain khusus berkunjung ke Desa Wisata Temon untuk melakukan aktivitas dolanan tradisional, tamu yang datang terkadang hanya untuk mampir makan siang. Mereka dari Borobudur, lalu makan siangnya di sini," ujar Ipong.

Akses ke Desa Wisata Temon memang searah dengan jalur wisata ke Candi Buddha terbesar ini. Desa Wisata ini, dari Kota Jogja bisa dijangkau melalui Jln Kaliurang, Jln Monjali atau Jln Magelang km 8.

Selain atraksi dolanan tradisional dan kuliner Ndeso, pengunjung juga dapat membeli cinderamata khas di desa wisata ini. Yakni aneka mainan tradisional seperti gasing bambu, Uli-uli (peniru suara burung), othok-othok dan berbagai produk daur ulang semisal bros, gantungan kunci dan sebagainya.

Berakhir tahun, liburan ke Desa Wisata Kampung Bocah bisa menjadi sarana rekreasi yang penuh edukasi bagi anak-anak. Dan, menjadi ajang nostalgi bagi orang tua atau guru pendampingnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak destinasi di semua daerah yang sudah siap dengan 3A-nya, atraksi, akses, amenitas, untuk mempromosikan diri lebih dini melalui digital media.

Jika tidak siap dengan convergent media, POSE (Paid Media, Own Media, Social Media, Endorser, minimal melalui social media dan own medianya sendiri, memaksimalkan peak seasons akhir tahun 2017 ini. (Sportourism)


Related Posts

Liburan Akhir Tahun di Desa Wisata "Kampung Bocah", Anak Asyik Bermain yang Dewasa Bernostalgia
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.